Berita Surabaya
Utex Bocor, Komunitas Mural Surabaya yang Bertujuan Memperindah Kampung Lewat Gambar
Komunitas Mural asal Surabaya bernama Utek Bocor giat berkarya untuk memperindah kampung.
Penulis: Danendra Kusumawardana | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id | Surabaya - Komunitas Mural asal Surabaya bernama Utek Bocor giat berkarya untuk memperindah kampung.
Mereka telah menorehkan sejumlah karya berupa gambar di lima kampung Surabaya.
Lima kampung tersebut yakni, Kampung Lawas Maspati, Kampung Kertajaya, Kampung di daerah Kupang, Kampung Kaliasin, dan Kampung Dinoyo.
"Sebagian bukan dari event pemkot. Kami bersama dengan teman-teman komunitas lain berkolaborasi untuk berkontribusi dan berkarya di kampung," ujar Aink Aziz salah satu seniman Utek Bocor.
Aziz sapaan akrabnya mengatakan, tujuan dari pergerakan ini adalah untuk menghapus stigma negatif tentang seni jalanan yang sudah terlanjur merebak di masyarakat.
"Di sisi lain kami ingin membawa stigma positif seni jalanan," kata Aziz.
Terkait event pemkot ia mengungkapkan, Utek Bocor hanya sekali terlibat. Kalau clientnya pemkot, soal gambar, mereka yang request. Tema yang di inginkan juga tentang Surabaya.
"Namun, kami tidak akan menghilangkan ciri khas Utek Bocor dalam berkarya meski mendapat request," ujarnya.
Ia menambahkan, Utek Bocor memiliki ciri khas yakni ketegasan pada garis gambar. "Kami juga tidak lupa memberikan pesan positif dari sebuah gambar yang dibuat," imbuhnya.
Utek Bocor tak main-main dalam menyampaikan pesan pada sebuah gambar. Sebab, menurut Aziz pesan yang disampaikan harus sesuai dengan kondisi lingkungan. "Utek Bocor mengedepankan pesan untuk anak-anak saat menggambar di kampung," jelasnya.
Aziz menyebutkan, seperti eks lokalisasi daerah Kupang kami membawa konsep tentang pendidikan dan gemar membaca, siapapun mereka, darimanapun mereka, dan apapun latarbelakang mereka, kita ingin menegaskan bahwasanya untuk anak seusia mereka harus terus melanjutkan pendidikan dan minat baca.
Untuk kampung Maspati kami menggambar tentang pesona Surabaya. "kebanyakan sejauh temanya ini soal anak kecil dan untuk generasi selanjutnya. karena seusia mereka, memang lebih mudah untuk mengajarkan sesuatu via visual," jelasnya.
Dalam penggunaan warna, Utek Bocor juga memberikan pilihan warna-warna yang soft agar lebih mudah dinikmati.
Seniman Utek Bocor lain bernama Yogi Firmansyah mengatakan tujuan dari gerakan ini adalah untuk menularkan semangat berkarya yang dapat memperindah kampung melalui gambar yang memiliki pesan kepada masyarakat.
"Sebagai warga Surabaya, kami ingin berkontribusi untuk memberikan sesuatu pada lingkungan khususnya di ruang lingkup kampung," paparnya.
Ia menambahkan, jika ada kesempatan, Utek Bocor akan terus melakukan gerakan menggambar kampung.
"Stereotype masyarakat terhadap streetart masih negatif. harapannya dengan kami terjun di kegiatan mural kampung seperti itu bisa sedikit mengedukasi masyarakat bahwasannya komunitas streetart bisa berkontribusi untuk keindahan," harapnya