Berita Tuban
Jembatan Widang-Babat Ambruk, Arus Mudik Lebaran Dijamin Lancar, Begini Skenarionya!
Meski Jembatan Widang-Babat sisi barat yang melintang di atas Bengawan Solo, putus, arus mudik Lebaran dipastikan akan lancar.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Musahadah
SURYA.co.id I TUBAN - Meski Jembatan Widang-Babat sisi barat yang melintang di atas Bengawan Solo, kawasan Kecamatan Widang, Tuban, putus, arus mudik Lebaran dipastikan akan lancar.
Dua sisi jembatan Babat-Widang tetap bisa dioperasikan saat mudik.
Bahkan diperkirakan lebih lancar karena truk besar tak bisa lewat jembatan ini.
Hal ini disampaikan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah Tuban Lamongan Tugiman.
“Solusinya adalah dengan memasang jembatan bailey di ruas jembatan yang ambruk,” terang Tugiman kepada Surya Online, Rabu (18/4/2017).
Pembuatan jembatan sementara dari baja itu memakan waktu Sekitar 45 hari.
BBPJN menargetkan sebelum arus mudik jembatan sementara ini tungas.
Jembatan bailey ini bisa dilalui pemudik dari Surabaya ke wilayah Tuban dan Jateng.
Sementara arus kendaraan dari Jateng Semarang ke Surabaya tetap bis melintas di Jembatan Babat sisi Timur dari arah Semarang.
Sementara untuk kendaraan berat seperti truk dari Surabaya dialihkan melalui Tol Manyar melewati Paciran hingga Tuban. Atau bisa juga dialihkan ke ke Pasar Babat lewat Bojonegoro Cepu.
Diberitakan sebelumnya, Jembatan Babat putus di bagian tengah dan ambruk, sekira pukul 11.00 WIB, Selasa (17/4/2018).
Tak pelak, tiga truk ukuran besar dan sebuah sepeda motor yang tengah melintas di jembatan itu langsung terjatuh ke sungai.
Setidaknya ada seorang korban meninggal dunia, sedangkan dua orang lainnya menderita luka-luka.
Korban meninggal bernama Mukhlisin, pengemudi truk W 9351 US, asal Desa Banter, Kecamatan Benjeng, Gresik.
Posisi truk yang dikemudikan Mukhlisin tertindih truk nopol S 8569 UE dalam kondisi terbalik.
Sebelum mengembuskan nafas terakhir, Mukhlisin sempat memegangi dan menarik tangan Yusron (37), warga Babat yang menolong dan mengevakusi korban.
Saat peristiwa terjadi, Yusron berada di ujung jembatan.
"Ketika saya turun ke sungai untuk menolong, korban sempat berpegangan dan menarik tangan saya kuat-kuat," kata Yusron.
Saat itu korban tidak bisa bicara dan melihat Yusron karena kepalanya tenggelam di kedalaman Bengawan Solo.
Saat Yusron menarik tangan korban, Mukhlisin mencengkeram tangan saksi, sepertinya meminta bantuan agar bisa keluar dari dalam truk yang dikemudikannya.
"Saya terasa betapa kuatnya cengkeraman tangan korban memegangi tangan saya," ungkap Yusron.
Yusron juga berusaha menarik korban, tapi berat karena mungkin terjepit. Apalagi pintu dump truk tidak bisa dibuka.
Kemudian ada seorang warga lain yang ikut membantu menolong sehingga korban dapat ditarik keluar.
Sayang, saat itu korban sudah meninggal dunia. Mukhlisin baru dapat dikeluarkan dari dalam truk sekira 30 menit setelah terjebur ke sungai.
Korban meninggal karena tenggelam, bukan karena benturan. "Tubuhnya utuh, apik dan tidak banyak luka," katanya. Kemungkinan besar paru-paru korban kemasukan air.
Berikut ini kendaraan bermotor yang masuk ke Bengawasan Solo;
1. Dump truk Varia Usaha S 8569 UE (kabin warna merah), dikemudikan Saigul Arif (41), warga Gresik.
2. Truk tronton Varia Usaha W 9351 US (kabin warna hijau), dikemudikan Mukhlisin (49), warga Desa Banter RT 11/05, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik.
3. Truk tronton varia S 8227 UE (kabin truk warna putih), dikemudikan Samsul Arif (48), warga Desa Jambuwoh, Kecamatan Trowulan, Mojokerto.
4. Sepeda motor L 3466 DJ yang berpenumpang dua orang yaitu Ubaidillah Masum, warga Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang, Tuban, dan Muhammad Rizal, warga Desa Sumurgenduk, Kecamatan Babat, Lamongan.
Menurut data sementara dua pengemudi truk dalam kondisi selamat. Sedangkan dua pengendara sepeda motor tengah menjalani perawatan di puskesmas setempat.
Kapolres Tuban AKBP Sutrisno menambahkan, untuk korban yang mengalami sejumlah luka ringan dibawa ke Puskemas Widang. Namun, tak lama kemudian dirujuk di RSUD Tuban. Sedangkan untuk yang luka berat langsung dibawa di RS Muhammadiyah Babat.
"Ada yang sudah pulang, ada yang dirujuk di rumah sakit, dan untuk yang meninggal dibawa ke RSU Sugiri," pungkasnya.