Alasan Ahmad Dhani Pakai Kaus Kontroversi Bertuliskan #2019gantipresiden Saat Diadili
Musisi Dhani Ahmad Prasetyo alias Ahmad Dhani, terdakwa kasus ujaran kebencian, hadir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
SURYA.CO.ID, JAKARTA - Musisi Dhani Ahmad Prasetyo alias Ahmad Dhani, terdakwa kasus ujaran kebencian, hadir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, tak didampingi sang istri, Mulan Jameela.
Dhani mengaku istrinya sering menangis karena sedih.
Ia bahkan mengatakan ibu kandungnya sempat diare ketika mengetahui sang anak memiliki masalah hukum.
"Nangis suka sedih. Bahkan ibu saya aaja mendengar berita bahwa saya disidang langsung mencret‑mencret. Jadi memang perempuan tidak sekuat laki‑laki," kata Dhani ketika ditemui di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (16/4/2018).
Dhani menjalani sidang perdananya sebagai terdakwa ujaran kebencian di media sosial.
Kasus itu muncul karena adanya laporan dari Jack Boyd Lapian ke Polda Metro Jaya pada 9 Maret 2017 lalu.
Dhani dianggap telah menuliskan pernyataan bersifat sarkastis pada akun Twitter‑nya @AHMADDHANIPRAST dalam rentang waktu Februari hingga Maret 2017.
Pada saat datang ke PN Jakarta Selatan, Dhani mengenakan kaus yang saat ini tengah menjadi kontroversi yaitu bertuliskan #2019gantipresiden.
Kaus warna hitam itu dipadu peci warna senada.
Pihak keluarga yang mendampingi hanya anak bungsunya Dul Jaelani.
Selain itu beberapa orang dari Advokat Cinta Indonesia.
Dhani mengatakan setiap hari memakai kaus #2019gantipresiden tersebut.
"Saya setiap hari pakai kaus ganti presiden 2019. Setiap hari saya pakai. Bahkan salat lima waktu pun saya pakai juga kausnya," kata Dhani.

Musisi yang juga mencipta lagu itu menambahkan banyak memiliki kaus semacam itu.
"Banyak. Setiap hari saya pakai kaus ini," tambahnya.
Dul Jaelani mengatakan menemani ayahnya di pengadilan untuk memberikan dukungan dan bentuk balas.
Sewaktu Dul terkena masalah hukum akibat kecelakaan lalu lintas beberapa tahun lalu, Ahmad Dhani selalu menemani dalam persidangan.
"Aku datang ke sini niat tulus mememberi dukungan kepada ayah. Waktu dulu saya disidang, ayah selalu datang. Rasanya menghangatkan hati saya bila ada keluarga datang di pengadilan. Jadi, kebaikan apa lagi yang bisa saya lakukan," kata Dul.
Wujud protes
Seorang perempuan yang pernah terjerat kasus ujaran kebencian, Asma Dewi, tampak ikut datang ke pengadilan.
Asma Dewi datang bersama aktivis Ratna Sarumpaet.
"Saya memberikan dukungan. Ini merupakan bentuk protes saya karena ini nggak layak disidangkan. Saya keberatan pada persidangan model gini, ecek‑ecek begini, dikarang‑karang dan ini benar‑benar merusak demokrasi," kata Ratna.
Ratna menyebut kasus Dhani tidak adil.
Menurutnya unggahan Ahmad Dhani menyinggung soal penista agama sehingga dikaitkan dengan politik.
"Kan yang dipermasalahkan pendukung penista agama layak diludahi (cuitan Ahmad Dhani). Nanti kalau pendukung bandar narkoba layak diludahi ditangkap nggak? Pasti nggak ditangkap, jadi penista agama itu kelasnya beda padahal itu sangat prinsip," kata Ratna.
Menurutnya tidak yang salah pada cuitan itu.
"Ini betul‑betul sarat sentimen politik saja dan ingin memojokkan orang," imbuh Ratna.
Ratna Sarumpaet berpamitan sebelum sidang dimulai.
Sedang Asma Dewi mengaku ikut datang karena merasa senasib dengan Ahmad Dhani yaitu sama-sama terzalimi.
"Menurut saya karena sama‑sama terzalimi jadi akhirnya kami harus kasih dukungan. Harus kompak sebagai rakyat. Sama‑sama rakyat yang cinta ranah air. Kalau satu orang ada masalah kita harus saling dukung, saling mengkuatkan," ujar Asma Dewi. (tribunnetwork/git)