Berita Surabaya
Walk For Autism 2018 Kembali Digelar di Kebun Bibit Surabaya
Hendro menambahkan, jika potensi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) jika sudah terlihat kemudian di asah.
Penulis: Danendra Kusumawardana | Editor: Titis Jati Permata
"Walk For Autism adalah kampanye untuk menunjukkan kepada pengunjung kebun bibit bahwa anak-anak berkebutuhan khusus bisa bersosial dan berprestasi, orang tua tidak boleh malu," tegas Hendro.
Hendro melanjutkan, untuk lomba menggambar, melukis tas kanvas, dan lomba topi fantasi bertujuan untuk mengasah kreatifitasan peserta.
"Anak-anak ABK ada gangguan sensoris kita latih di sini, sensor koordinasi alat-alat gerak kita latih dengan kreativitas, mereka mencampur warna, serta menggerakkan tangan. Jika sipnotiknya tersambung dengan baik, level pemikiran juga akan naik," tambahnya.
Margareth Sriwijaya ketua panitia Walk For Autism 2018 dari JCI East Java menjelaskan, acara ini juga bertujuan untuk mendukung mereka secara moril dan materil serta mendukung keluarga mereka untuk semangat untuk mengembangkan potensi anaknya.
"Sukses bisa diraih siapa saja," terangnya.
Margareth mengimbau agar masyarakat Surabaya dapat merespon dengan positif keberadaan mereka.
"Anak-anak ABK mempunyai hak yang sama seperti orang pada umumnya," pungkasnya.