Berita Jombang
Kejanggalan Tewasnya Wakil Ketua DPC PPP Jombang Tanpa Busana di Kebun Tebu, Seorang Waria Ditangkap
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Jombang, Jawa Timur tewas, Sabtu (17/3/2018).
Penulis: Sutono | Editor: Musahadah
SURYA.co.id | JOMBANG - Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Jombang, Jawa Timur tewas di sebuah kebun tebu di pinggir Sungai Brantas, Sabtu (17/3/2018).
Banyak kejanggalan yang ditemukan dari tewasnya politisi ini.
Berikut di antaranya:
1. Tanpa Busana
Saat ditemukan, jenazah Muhammad Syafi'i Has dalam keadaan tanpa busana.
Pakaian, dompet, dan ponsel korban ditemukan di sekitar jenazah.
Sedangkan sepeda motornya ditemukan di seberang jalan dari lokasi temuan jenazah.
Baca: Breaking News - Ruang Inap Paru-Paru RSAL Dr Ramelan Surabaya Ambruk, Pasien Tertimpa Material
Baca: Link Live Streaming Persebaya Vs Serawak FA di JTV Minggu 18 Maret 2018, Bisa Dilihat Lewat HP
2. Bersama Waria
Hingga kini penyebab kematian korban masih misterius.
Informasi dari pihak kepolisian menyatakan sebelum tewas korban sempat bersama seorang waria di sekitar lokasi kejadian, pada Kamis malam (15/3/2018).
Kapolresta Mojokerto AKBP Puji Hendro Wibowo menjelaskan, pihaknya telah menangkap seorang waria berinisial V, yang diduga kuat terkait kematian korban.
"Dia (Waria) adalah orang yang terakhir terlihat bersama korban. Paling tidak, yang bersangkutan tahu apa yang terjadi terhadap korban di malam itu," tuturnya kepada Surya.
Menurut Puji, berdasarkan keterangan warga setempat melihat korban berbincang bersama waria V di sebuah warung tidak jauh dari lokasi kejadian. Dari informasi itulah anggota Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polresta Mojokerto berhasil menangkap waria V di kediamannya di Jombang.
"Saat ini terduga masih dilakukan pemeriksaan intensif oleh tim penyidik," ujarnya.
Baca: Di Mata Istri, Waket DPC PPP Jombang yang Tewas di Kebun Tebu Nyaris Sempurna, Tak Ada Bandingnya
3. Terindikasi Pembunuhan?
Apakah ada indikasi kejahatan pembunuhan terhadap korban? Kapolresta Mojokerto AKBP Puji Hendro Wibowo memastikan, penyidikan kasus ini bakal mengarah ke tindakan kriminal pembunuhan.
Meski begitu, pihaknya belum dapat memastikan korban dibunuh atau tidak.
Karena itulah, Tim INAFIS bersama petugas medis melakukan identifikasi jenazah untuk mengetahui penyebab korban meninggal.
"Jenazah korban dilakukan otopsi dan menunggu hasilnya. Kami telah menghubungi keluarga korban," jelasnya.
Di bagian laimn, Ketua Umum (Ketum) DPP PPP Romahurmuziy (Romy) mendesak polisi mengusut tuntas meninggal Muhammad Syafii Has (58).
"Kalau betul bukan kematian yang wajar karena terjadi kekekerasan, atau bahkan pembunuhan, ini kriminalitas," kata Romy usai menghadiri Bedah Pemikiran Tiga Rektor Universitas Hasyim Asy'ari di Ponpes Tebuireng, Jombang, Sabtu (17/3/2018).
Menurut Romy, jika terdapat unsur pidana pada kasus tewasnya Syafii, maka harus melakukan investigasi hingga tuntas.
"Kami mendesak karena ini menyangkut politisi di tingkat lokal, ini harus bisa dituntaskan dan ditangkap pelakunya," ujarnya.
Sejauh ini, tambah Romy, pihaknya belum mendapat informasi adanya kaitan tewasnya Syafii dengan dinamika politik di Pilbup Jombang.
"Kami belum menerima info motif lain kecuali kriminal. Yang bersangkutan memang politisi. Tapi kami belum menerima informasi berkaitan dengan politik. Namun tak menutup kemungkinan ada kaitannya dengan politik di Pilbup Jombang," tandasnya.