Berita Situbondo

Prihatin, Bocah SD di Situbondo ini Berhenti Sekolah karena harus Merawat Adik dan Ibunya yang Sakit

Wita Humairoh, bocah asal Kelurahan Patokan, Kecamatan Situbondo, terpaksa harus berhenti sekolah.

Penulis: Izi Hartono | Editor: Parmin
surya/izi hartono
Staf Dinsos mendatangj rumah Wati di Jalan Plaosa, Kelurahan Patokan, Kecamatan Situbondo. 

SURYA.co.id | SITUBONDO - Wita Humairoh, bocah asal Kelurahan Patokan, Kecamatan Situbondo, terpaksa harus berhenti sekolah.

Pasalnya, bocah berusia 11 tahun ini berhenti di kelas V SD lantaran harus menanggung beban ekonomi keluarganya.

Bocah yatim ini rela mengurus ibunya yang sakit dan adiknya yang masih balita bernama Prilia.

Tak hanya mengurus ibu dan adikya, Wita menanggung beban hidup ibu dan adiknya tersebut.

Mulai dari mengurus  memasak, namun gadis kecil ini juga memandikan adiknya.

Bahkan, aktivitas ini dilakukan sejak ayah kandungnya meninggal dunia sejak tujuh tahun lalu.

"Saya masih sekolah, namun karena ibu sakit terpaksa saya berhenti. Saya sangat sayang ibu saya," ujar Wati di rumahnya, Rabu (13/2/2018).

Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari bersama ibu dan adiknya, dirinya menjual barang di tokonya yang sudah tutup.

"Kalau dak yang mau dimakan, ya barang di toko saya jual," katanya.

Akibat kesibukan mengurus ibu dan adiknya, Wati tidak lagi bisa bermain layaknya anak seusianya.

Sejak ibunya sakit sakitan, sebelum berangkat sekolah dirinya harus memasak dan setelah itu dilanjutkan dengan memandikan adiknya yang masih kecil.

Ia mengaku, dirinya bersama ibu dna adiknya tiga hari tidak ada makanan.

" Saya bersyukur kadang ada orang yang membawa makanan dan mie intan serta telur," ulasnya sembari meneteskan air mata.

Wita hidup bersama ibunya Siti Nuraini (50) di rumah berukuran 4 X 5 dengan lantai tanah.

"Saya senang meskipun miskin, karena saya masih berkumpul sama ibu dan adik," tukasnya.

Meski hidupnya serba kekurangan, namun dirinya tetap semangat untuk bersekolah. Bahkan gadis yatim ini tidak mau meminta minta di jalan raya, akan tetapi dirinya masih bersamamgat membahagiakan ibunya yang terbaring sakit deabetes yang dideritanya selama tiga bulan ini.

Sementara ibu kandung Wati, Siti Nuraini tidak mampu berbicara dan hanya menangis karena tak tega melihat anaknya harus menangung beban keluarga.

"Sebenarnya saya gak tega melihat anak saya, tapi mau gimana kondisi saya seperti ini. saya hanya bisa berdoa semoga saya mampu menyekolahkan anak - anak," ucap Siti sambil menderai menagis.

Salah seorang staf Kecamatan Kota, Lukman mengatakan, pihak kecamatan dan Dinas Sosial telah mendatangi rumah gadis itu.

" Tadi Bu Camat sudah ke rumahnya dan ke sekolah anak itu," kata Lukman kepada Surya.co.id di kantor Pemkab Situbondo.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved