Pendidikan
Kadindik Jatim : Honor Buruh Lebih Besar Daripada Guru, Padahal Guru Mencerdaskan Anak Bangsa
Kadindik Jatim mengakui bahwa nasib guru masih di bawah standar. Bahkan honor yang mereka terima kalah dibandingkan yang diterima buruh.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | MALANG - Sebanyak 8 ribu Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) jenjang SMA-SMK di Jawa Timur mendapat subsidi ABPD Rp 750.000 per bulan pada tahun ini.
Dana subdisi yang diambilkan dari APBD Jatim itu diharapkan dapat menambah jumlah honor yang mereka terima selain dari sekolah asal.
"Uangnya sudah ada. Disiapkan Rp 1,3 triliun," jelas Saiful Rachman, Kadis Pendidikan Jatim saat berada di Malang, Selasa (30/1/2018) .
Anggaran Rp 1,3 T itu untuk 14 bulan. Sebab, ada dua bulan ekstra itu ternyata untuk uang Hari Raya Idul Fitri dan saat ada PPDB ( Pendaftaran Peserta Didik Baru).
Jumlah bantuan senilai Rp 750.000 per bulan itu memang masih jauh dari harapan Saiful yaitu Rp 1 juta per bulan.
"Guru sama buruh honornya lebih besar buruh. Padahal guru memandaikan anak bangsa," kata dia.
Jika anggaran memungkinkan, maka bisa saja jumlah bantuan ke GTT dan PTT meningkat. Namun tahun ini baru diberikan sebesar itu. Jumlah GTT di Jatim ada sekitar 9 ribu orang.
Anis Isrofin, Kepala SMAN 5 Kota Malang menyambut baik rencana bantuan itu. Apalagi masih ada ekstra dua bulan buat uang Lebaran dan saat PPDB.
"Alhamdullilah dapat membantu," kata Anis.
Namun katanya bantuan itu mungkin tidak mengena ke semua honorer. Namun yang mengabdi lama di atas 2005.
"Kalau di SMAN 5 ada sepertiga dari jumlah GTT yang ada," ungkap dia. Dijelaskan memang honor GTT PTT masih dibawah UMR.