Cuaca Buruk, Puluhan Kapal di Pelabuhan Gresik Tak Berlayar, tapi Kapal Jenis ini Tak Terpengaruh

SURYA.co.id | GRESIK - Puluhan kapal antarpulau terpaksa menunda keberangkatan akibat gelombang laut tinggi mencapai 3,5 meter. Mereka memilih tidak mengajukan surat berlayar ke Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Gresik.

Para pekerja kuli panggul masih bekerja seperti biasa untuk bongkar muat barang ke dalam kapal.

Namun, para nakhoda memilih tidak terburu-buru dalam mengajukan dokumen layar sebab cuaca masih buruk dengan gelombang laut mencapai 3,5 meter.

Data gelombang tinggi dari Badan Metereologi Klimatologi dan Gefisisika (BMKG), yang diterima Humas KSOP Gresik menyebut tinggi gelombang di laut Jawa mencapai 1,5 sampai 3,5 meter.

"Sementara untuk Selasa besok, tinggi gelombang laut masih naik menjadi 2 sampai 4 meter," kata Humas KSOP Gresik Nanang Setiawan, Senin (18/12/2017).

Nanang menambahkan para nakhoda sudah memahami kondisi iklim, sehingga mereka tidak akan mengajukan surat berlayar.

Padahal setiap hari rata-rata ada 15 sampai 20 kapal, termasuk kapal dari pelabuhan khusus (Pelayanan) yang berlayar antarpulau terutama ke Kalimantan.

"Mereka sudah memahami, sehingga para nakhoda tidak akan mengajukan surat izin berlayar ketika cuaca buruk," imbuhnya.

Nanang menegaskan tidak semua kapal tidak berlayar, kapal tongkang yang besar kemungkinan masih bisa berlayar.

Sedang para anak buah kapal (ABK) tetap berkerja bongkar muat menurunkan barang-barangke dalam kapal.

"Ini sudah lima hari, muatan belum penuh. Sehingga tidak mengajukan surat berlayar," kata Haji, ABK Kapal Purnama Tiga, muatan logistik ke Pulau Bawean.