Komunitas
Saat Komunitas Foto Macro Nusantara Kumpul Bareng, Ini yang Mereka Lakukan
Sebanyak 70 peserta dari Surabaya dan Sidoarjo ikut berpartisipasi pada temu kangen kali ini.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id | SURABAYA - Puluhan anggota Komunitas Foto Macro Nusantara, regional Surabaya dan Sidoarjo (susi) menyelenggarakan acara temu kangen, di Kebun Bibit Wonorejo, Surabaya, Minggu (3/12/2017).
Acara yang berlangsung satu tahun sekali ini adalah bagian dari agenda komunitas Macro Nusantara regional susi, untuk memperkaya wawasan di bidang foto, khususnya fotografi makro.
Fotografi makro adalah fotografi yang dilakukan dengan jarak sangat dekat, untuk mendapatkan detail tanpa menggunakan alat bantu optik lainnya.
Fotografi makro biasanya menggunakan serangga sebagai objek gambarnya.
Kafu Lugito Putra, ketua acara Macro Nusantara regional Susi menuturkan sebanyak 70 peserta dari Surabaya dan Sidoarjo ikut berpartisipasi pada temu kangen kali ini.
"Setiap tahun kami ada agenda rutin seperti sekarang ini. Kumpul di satu tempat, di mana tempat tersebut banyak terdapat berbagai macam serangga yang bisa jadi objek foto. Selain itu kita juga sharing pengalaman di bidang foto makro ini," terangnya.
Momen ini lanjut Kafu juga mereka manfaatkan untuk persiapan menjelang lomba foto Macro Nusantara yang diselenggarakan Senin (4/12/2017) hingga Minggu (10/12/2017) nanti.
Blusukan Ke Semak-semak
Sesaat setelah acara di buka, sejumlah peserta yang didominasi laki-laki ini menyebar ke beberapa sudut kebun Bibit Wonorejo.
Sebagian besar memilih semak-semak di sudut danau taman, lengkap dengan membawa perlengkapan seperti kamera DSLR, mirorles, pocket atau pun hanya menggunakan gawai.
Setelah menemukan serangga yang diinginkan, para peserta ini tidak langsung serta merta mengambil gambar.
Sebagian mereka sibuk mengatur lensa, sesuai dengan angel yang diinginkan.
"Biasanya kita amati dulu, dia sedang apa. Makan, kawin, atau aktivitas lainnya. Serangga biasanya punya jam-jam tertentu untuk aktifitas itu, kalau pagi begini jam 08.00 sampai jam 10.00 biasanya mereka makan, baru setelah di atas jam itu mereka kawin," tutur Denny Sulistiono (35) salah satu anggota regional Surabaya.
Di kalangan fotografi makro menurut Denny, jenis serangga robber fly menjadi salah satu objek yang banyak diminati.
Ini karena serangga seukuran biji beras ini punya bentuk yang indah. Mulai warna tubuh, bulu, dan bentuk badannya.
Ada kepuasan tersendiri bagi Denny kala bisa mengabadikan serangga yang sedang sibuk beraktifitas itu.
"Pertama saya tertarik dengan fotografi makro ini adalah karena takjub melihat serangga yang begitu kecilnya, tapi ternyata punya bulu, bentuk, dan warna yang indah. Jadi setiap kali mengabadikan gambar serangga itu, saya merasa bersyukur karena kuasa Tuhan. Juga bisa untuk refreshing kala jenuh bekerja," akunya.
Selain kepuasan batin, Denny mengaku hobby fotografi mikro bisa mendatangkan keuntungan lainnya. Seperti menghasilkan rupiah.
Menurut Denny, biasanya para teman-temannya di komunitas mengupload fotonya di agensi foto, salah satunya yang terkenal di kalangan mereka adalah 500px.com.
Lewat agensi foto seperti itulah mereka bisa mendapatkan rupiah.
Satu foto menurut Kafu Lugito Putra, salah satu yang sering menjual fotonya, foto-foto makro paling murah dihargai Rp 6 sampai Rp 7 juta rupiah.
"Tapi memang tidak mudah bisa upload ke agensi seperti itu. Saat pertama kali bergabung, biasanya foto kita di akurasi terlebih dahulu. Kalau sudah memenuhi syarat, baru kita bisa upload," jelasnya.
Acara temu kangen ini tidak berakhir begitu saja.
Selain mencari serangga, para peserta juga belajar memotret figur mini dengan teknik yang sama, yaitu fotografi makro. Pipit Maulidiya
Peserta sedang belajar fotografi makro dengan media figur mini.