Berita Blitar

Bisnis 'Pom Mini' Menjamur di Blitar, Rahmawati Rela Rogoh Kocek Hingga Rp 15 Juta

Tulisan dan logo di papan itu sekilas mirip milik Pertamina. Tulisannya berwarna merah menyala dengan background putih.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Titis Jati Permata
surya/samsul hadi
Rahmawati sedang melayani pembeli di pom mini miliknya di Desa Sukosewu, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. 

Mesin pengisian BBM itu terlihat dipasang di pinggir jalan. Jalan itu merupakan jalur alternatif dari Wlingi menuju ke Nglegok atau Kabupaten Kediri.

Usaha pom mini milik warga di Desa Sukosewu, Kecamatan Gadusari, Kabupaten Blitar. Warga memasang papan mirip milik pertamina di tempat usaha pom mini-nya.
Usaha pom mini milik warga di Desa Sukosewu, Kecamatan Gadusari, Kabupaten Blitar. Warga memasang papan mirip milik pertamina di tempat usaha pom mini-nya. (surya/samsul hadi)

Di wilayah Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, juga terdapat tiga pom mini.

Dua pom mini terdapat di sekitar Pasar Kutukan dan satu lagi terdapat di pertigaan arah ke perempatan Garum.

Keberadaan pom mini juga banyak terlihat di wilayah Kecamatan Nglegok atau jalur alternatif ke Kediri.
Sepanjang jalan dari Penataran sampai ke Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok, sedikitnya terdapat tujuh pom mini.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Blitar, Agung Pudjianto mengakui saat ini usaha pom mini semakin banyak.

Dinas tidak bisa mengendalikan usaha pom mini karena belum ada regulasi yang mengaturnya.

Karena soal regulasi itu, Dinas juga belum bisa memproses izin usaha pom mini.

Selama ini, Disperindag hanya melakukan pengawasan keberadaan usaha pom mini.

Disperindag hanya mengimbau ke pemilik usaha pom mini agar lebih meningkatkan masalah keamanan.
“Jumlah detail pom mini kami juga belum punya. Kami belum bisa bertindak karena belum ada aturan soal usaha itu,” ujarnya.

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved