Kasus First Travel

Kepala Cabang First Travel Sidoarjo Gelar Audiensi dengan Jemaah, Ada Apa?

Kepala Cabang First Travel Sidoarjo, Rudy Hermanadi, tiba-tiba melakukan audiensi kepada para jemaah. Ada apa?

Penulis: Irwan Syairwan | Editor: Titis Jati Permata
surya/irwan syairwan
Sasana audiensi jemaah First Travel di Perum Bumi Citra Fajar Sidoarjo, Minggu (10/9/2017). 

SURYA.co.id | SIDOARJO - Kepala Cabang First Travel Sidoarjo, Rudy Hermanadi, melakukan audiensi kepada para jemaah, Minggu (10/8/2017).

Pertemuan yang dihadiri puluhan korban dugaan penipuan Andika Surachman dan Annisa Hasibuan tersebut menghasilkan kesepakatan mengajukan permintaan tagihan di tim Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Rudy mengatakan berdasarkan putusan Pengadilan Niaga 22 Agustus 2017 lalu, First Travel dinyatakan dalam masa penundaan pembayaran utang.

First Travel diminta merestrukturisasi utang-utangnya kepada jemaah.

"Saya mengumpulkan jemaah yang gagal berangkat untuk membuat tagihan tersebut ke tim PKPU di Jakarta. Nanti saya sendiri yang mengantar ke sana," kata Rudy.

Rudy menuturkan para jemaah membuat surat pernyataan telah melakukan transaksi kepada Furst Travel yang disertai bukti-bukti pendukung.

Kemudian, memberikan surat kuasa kepada Rudy untuk mengantarkan surat pernyataan itu ke tim PKPU.

Rudy menerangkan hanya upaya ini yang bisa dilakukan para jemaah untuk menuntut uang kembali (refund) atau tetap memilih berangkat umrah.

"Di surat pernyataan itu jemaah bisa memilih mau refund atau tetap berangkat," sambungnya.

Dalam pertemuan tersebut, beberapa jemaah meminta pertanggungjawaban Rudy sebagai kepala cabang untuk mengganti uang mereka.

Namun, Rudy mengaku sama sekali tidak berurusan dengan uang jemaah, karena semua transaksi langsung ke tangan Andika dan Annisa.

"Bukannya membela diri, posisi saya sama seperti para jemaah karena saya juga mendaftar paket umrah First Travel dan tidak berangkat," kilahnya.

Para jemaah yang ingin mengajukan surat pernyataan ke PKPU diharuskan sebelum tanggal 15 September me datang.

Rudy mengumpulkan pernyataan jemaah Sidoarjo agar lebih mudah dan terorganisir.

"Yang belum berangkat dari Sidoarjo ada sekitar 3.000 jemaah. Mereka dijadwalkan berangkat tahun ini dan 2018. Saya akan serahkan pernyataan ini langsung ke PKPU," ujarnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved