Kasus First Travel
Empat Hari Bos First Travel Ditahan, Anniesa Hasibuan Lebih Banyak Menangis di Hotel Prodeo
Anniesa Hasibuan, istri bos travel First Media lebih sering menangis baik di tahanan maupun saat pemeriksaan.
SURYA.co.id | JAKARTA - Pasangan suami-istri bos biro perjalanan umrah PT First Anugerah Karya Wisata atau lebih dikenal First Travel, Andika Surachman (31) dan Anniesa Hasibuan (31), sudah mendekam di tahanan selama empat hari.
Keduanya ditahan di Polda Metro Jaya, dengan status tahanan titipan Bareskrim Mabes Polri.
Sejak Jumat (11/8/2017) keduanya diboyong penyidik ke Bareskrim di Gambir, Jakarta Pusat untuk menjalani pemeriksaan.
Baca: Seperti Ini Penampakan Rumah Mewah Bos First Travel, yang Melihatnya Bisa Silau

Mereka menyandang status tersangka penipuan, penggelapan serta tindak pidana pencucian uang terkait penyelenggaraan perjalanan umrah First Travel.
Saat di dalam tahanan Andika sempat mengatakan kepada sang pengacara Eggi Sudjana sebanyak 35.000 jemaah umrah siap diberangkatkan.
Namun, Andika kebingungan soal dana.
"Saya baru kemarin malam bertemu dia, belum banyak yang disampaikan, termasuk soal aliran dana, bukan kapasitas saya menjawab. Dia hanya minta para jemaah bersabar. Menurut stafnya, Andika bilang ke saya, 'Bang sudah siap 35.000 jemaah bisa jalan, tapi dananya dari mana, saya tidak tahu," tutur Eggi.
Baca: Foto-foto Liburan Bos First Travel yang Glamor, Tudingan Miring Muncul : Pakai Uang Jemaah?
Sementara itu, Anniesa Hasibuan lebih sering menangis baik di tahanan maupun saat pemeriksaan.
Ini lantaran ia harus berpisah dengan sang anak yang baru saja dilahirkannya.
"Kalau Anniesa nangis terus, kasihan dia ingat anaknya dan dia kan baru melahirkan tiga minggu, anaknya kan perlu ASI, jadi kami akan ajukan penangguhan penahanan," ucap Eggi.
Eggi melanjutkan, nantinya yang akan menjadi penjamin bagi Anniesa Hasibuan adalah adik kandung Anniesa dan pengacara.
Seperti diketahui, Andika dan Anniesa ditahan karena First Travel dituduh menipu calon jemaah yang ingin melaksanakan umrah.
Hingga akhirnya ada jemaah yang membuat laporan ke polisi pada Jumat 4 Agustus 2017.
Bahkan jika diperlukan, ibunda Anniesa juga siap jadi penjamin.