Istri Kades Cantik Dibunuh
5 Kejanggalan di Balik Kematian Istri Kades Sidojangkung Gresik, Perampokan atau Motif Lain?
Kematian Luluk Diana, istri Kepala Desa Sidojangkung, Kecamatan Menganti, Gresik menyimpan banyak kejanggalan.
SURYA.co.id - Kematian Luluk Diana, istri Kepala Desa Sidojangkung, Kecamatan Menganti, Gresik menyimpan banyak kejanggalan.
Surya.co.id merangkum ada 5 kejanggalan dalam kematian ibu dua anak ini.
1. Rumah di Gresik, ambil uang di Mojokerto
Sebelum tewas, Luluk pamit kepada Sugiyanto, suami yang juga kepala Desa Sidojangkung untuk pergi mengambil uang di bank sebesar Rp 150 juta.
Uang itu akan dipakai untuk memberi tanda jadi pembelian tanah plus rancangan untuk pengembangan perumahan.
Hanya saja Sugiyanto heran kenapa istrinya sampai ke Mojokerto untuk mengambil uangnya.
"Padahal tidak pernah ke bank Mojokerto. Biasanya, kalau tidak ke PTC atau di Citraland," kata Sugiyanto saat ditemui Surya, Rabu (9/8/2017).

2. Pakaian, Barang dan Perhiasan Masih Utuh
Polisi yang memeriksa temuan jasad Luluk Diana menemukan banyak kejanggalan di lokasi.
Baca: Permintaan Terakhir Istri Kades Sidojangkung ke Suami dan Anaknya ini Bikin Trenyuh
Korban kala itu masih memakai kaos merah berkerah berlengan pendek, sandal, alroji dan celana jeans biru muda.
Perhiasan berupa kalung, anting dan cincin juga masih melekat di tubuhnya.
Ini menjadi pertanyaan besar, kenapa jika pelakunya perampok tidak mengambil seluruh harta benda korban?

3. Identitas Terungkap Lewat Media Sosial
Kasatreskrim Polresta Mojokerto AKP Suhariyono mengatakan, identitas korban terungkap setelah informasi temuan jasad beredar melalui sosial media (sosmed).
Baca: Misteri di Balik Kematian Istri Kades di Gresik, Luluk Diana Lakukan Hal Tak Biasa Sebelum Tewas
"Korban adalah istri dari Kepala Desa Sidojangkung," kata Suhariyono pada Rabu (9/8/2017).
Meski demikian, tidak disebutkan sosial media atau akun apa yang mengungkap identitas jasad wanita tersebut?
4. Ada luka tembak dan proyektil di tubuh korban
Selain luka memar di kepala, Luluk yang ditemukan warga di di kawasan Hutan Jati Petak 75E RPH Kupang, BKPH Kemlagi KPH Mojokerto juga memiliki luka tembak.
Hasil otopsi jenazah Luluk menunjukkan bekas luka tembak dan juga ditemukan proyektil peluru di tubuhnya.
Dokter Edi Suyanto, Staf Medik Fungsional (SMF) RSUD Dr Soetomo menjelaskan, hasil otopsi menunjukkan adanya luka terbuka berbentuk lubang yang dikelilingi lecet.
Luka tersebut memiliki diameter 1 sentimeter pada bagian belakang kepala sebelah kiri atau occipital kiri.

“Data laporan di saya belum lengkap, tetapi luka ini berdasarkan karakteristiknya merupakan luka tembak masuk jarak jauh,”ungkapnya.
Selain itu juga ditemukan proyektil peluru berkaliber 12 milimeter pada basis cranii posterior kanan atau punggung kanan.
Keberadaan peluru ini lah yang masih menjadi misteri.
5. Mobil Luluk Diana Ditemukan di Pasar Krian, Sidoarjo
Kejanggalan lain dari kasus ini adalah mobil yang Luluk Diana kendarai. Mobil itu ternyata sudah ditemukan polisi di kawasan Pasar Krian.
"Untuk mobil Yaris warna Putih sudah ditemukan di kawasan Pasar Krian, Sidoarjo.
Ada kemungkinan, pelaku yang membawa ke sana untuk mengelabui polisi," kaa Suhariyono.

Guna penyelidikan, mobil putih bernomor polisi L 1193 AQ milik korban telah dibawa ke kantor Polresta Mojokerto.
Kondisi mobil yang sudah terparki rapi di halaman ini, terlihat tidak ada kerusakan apapun.
Sampai saat ini Polres Mojokerto dibantu polsek Menganti masih mengungkap kasus ini.
Kapolsek Menganti, AKP Wafieq mengatakan bahwa anggota ikut mencari pelaku atas dugaan aksi perampokan disertai pembangunan nasabah bank.
Penyelidikan itu, salah satunya dilakukan dengan memintai keterangan dari teman-teman dekat korban.
"Dugaan sementara korban dirampok disertai kekerasan sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia. Kemudian dibuang ke hutan Watublorok Kecamatan Jetis Mojokerto," kata Wafieq, Rabu (9/8/2017).
Wafieq menambahkan, dirinya belum mengetahui hasil otopsi jenazah istri kades tersebut.
"Itu kewenangan Polres Mojokerto. Kita ikut membantu pencarian pelaku perampokan sebab korban warga Gresik," imbuhnya.
Terkait motif perampokan, Wafieq mengaku pelaku hanya mengincar uang yang diambil oleh korban dari bank sebesar Rp 150 juta.
"Korban memang mengambil uang dari bank di Mojokerto sebesar Rp 150 juta," katanya.