Berita Surabaya

Joko Sakti Setyo, Kolektor Benda Kuno: Ada Jenglot hingga Kayu Lapuk Berbentuk Keris

“Itu saja masih banyak yang tersimpan rapi dalam kotak karena tidak ada tempat,” kata alumnus Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga ini.

Penulis: Achmad Pramudito | Editor: Parmin
surya/achmad pramudito
Joko Sakti Setyo Laksono memperlihatkan koleksinya pada teman-temannya yang berkunjung ke rumahnya. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Berawal dari sebuah weker antik, rumah drh Joko Sakti Setyo Laksono kini dipenuhi benda-benda kuno dalam beragam bentuk dan ukuran. Karena semua sudut ruangan sudah diisi koleksi ribuan benda bersejarah, maka anak ke-sembilan dari 11 bersaudara itu pun pindah ke rumah lainnya.

Sedang bangunan di Jl Wonorejo Selatan 1 nomor 160-161 Surabaya itu difungsikan sebagai galeri seni.
Barang koleksi pria yang akrab disapa Ki Joko ini mulai keris, batu akik, patung ukuran sedang hingga besar, serta keris.

Salah satu benda yang juga tergolong unik lainnya yang ada di rumah itu adalah jenglot.

“Itu saja masih banyak yang tersimpan rapi dalam kotak karena tidak ada tempat,” kata alumnus Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga ini.

Pria yang selalu mengenakan busana tradisional ini mengaku awal terkumpulnya benda-benda kuno itu berawal dari sebuah weker antik yang menggunakan angka Romawi yang dia miliki di masa kecil.
“Waktu itu saya masih SMP. Jadi sejak kecil saya memang sudah suka benda bernilai seni,” katanya.

Menyadari anaknya suka benda seni, dr Soedomo –nama sang ayah ini sekarang diabadikan menjadi nama rumah sakit di Trenggalek—pun memberi ‘warisan Joko sembilan buah keris. Jumlah keris ini pun belakangan terus bertambah hingga tak terhingga.

“Ya ribuan jumlahnya, dan bentuknya pun macam-macam,” paparnya.

Meski banyak yang memperlakukan keris sebagai benda yang punya ‘tuah’, namun Ki Joko menganggap keris yang menghiasi rumahnya sama seperti koleksi lainnya.

“Saya tak pernah mengkultuskan benda tertentu, termasuk keris. Saya hanya mengambil nilai seninya,” tandasnya.

Meski di saat tertentu dia memandikan keris koleksinya, menurut Joko itu semata karena untuk menjaga kebersihan benda-benda tersebut.

“Agar bersih dan tidak rusak,” ujarnya.

Meski begitu, soal keris ini Joko punya cerita tersendiri. Satu hari dia sempat bermimpi ada seseorang yang meminjam kerisnya.

Dan ketika esok harinya bangun, dia menyadari ada dua keris yang raib dari tempatnya. Meski sudah dicari ke berbagai sudut tetap tidak ditemukan.

“Entah kebetulan atau ada kaitannya saya nggak tahu,” urainya.

Masih soal keris, Joko mengaku mendapatkan potongan kayu yang sudah lapuk di salah satu sudut rumahnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved