Pesona Ramadhan
Masjid Rahmat di Kembang Kuning Jadi Jujukan Mualaf yang Ikrar Masuk Islam
Saking legendarisnya, masjid Rahmat di kawasan Kembang Kuning, Surabaya, menjadi tempat bagi para mualaf untuk mengikrarkan diri masuk Islam.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | SURABAYA - Menyandang predikat sebagai masjid tertua di Kota Surabaya dan menjadi tempat syiar Raden Rahmat atau Sunan Ampel, membuat Masjid Rahmat di kawasan Kembang Kuning diistimewakan banyak orang.
Termasuk menjadi jujugan para mualaf untuk mengikrarkan diri untuk memeluk agama Islam dan menjadi mualaf. Dalam satu bulan, puluhan orang datang ke masjid ini untuk menyatakan masuk Islam.
Pengurus Yayasan Masjid Rahmat, Syafii mengatakan, menjadi mualaf di Masjid Rahmat bukan hanya sekedar mengucapkan dua kalimat syahadat di depan imam masjid. Melainkan ada syarat-syarat yang harus dilalui.
"Yang pertama tentu menyerahkan data diri. Termasuk menyerahkan kartu baptis. Selain untuk data kami juga untuk meyakinkan bahwa kartu itu sudah tidak dipergunakan lantaran sudah memeluk agama Islam," ucap Syafii.
Baca: Masya Allah, Masjid Legendaris di Surabaya ini Punya Sumur yang tak Pernah Kering
Tidak hanya itu, ia yang juga bertugas sebagai saksi dan yang mengislamkan mualaf, mengatakan mereka juga harus mengikuti prosesi mengislamkan.
Usai mengucap dua kalimat syahadat dan disaksikan dua orang saksi, mereka juga akan diajak untuk mengukuhkan ikrar. Ikrar itu dilakukan usai salat subuh berjamaah di hari Sabtu atau Minggu.
"Dipilih hari tersebut karena di saat itu ada sesepuh imam Masjid Rahmat yang dijadwal memberi kuliah subuh di masjid Rahmat. Selain itu, juga melatih dan membuktikan keseriusan mereka untuk masuk Islam dengan mendirikan salat subuh berjamaah," urai Syafii.
Namun hal itu bukan menandakan proses menjadi mualaf rampung. Oleh Masjid Rahmat, para mualaf juga disediakan waktu sebanyak delapan kali pertemuan. Yang merupakan sesi memperdalam ilmu agama Islam.
"Sebab mualaf cenderung masih awam dengan Islam. Makanya kami mengajak mereka untuk ikut pembinaan agama selama delapan kali pertemuan," kata Syafii.
Baca: Tak Cuma Legendaris, Masjid Rahmat Juga Jadi Patokan Adzan Se-Jawa Timur
Dalam sesi tersebut mualaf akan diajarkan tentang bagaimana Islam, bagaimana mendirikan salat, tentang akidah dan juga tentang fiqih. Ini dilakukan agar seorang yang baru masuk Islam bisa mengenal agama Allah dengan lebih dalam.
Yang datang secara khusus agar diislamkan di Masjid Rahmat tidak hanya warga dari sekitaran Kembang Kuning atau Surabaya. Melainkan dari luar Surabaya. Seperti dari Sidoarjo, Gresik, Tuban, dan juga dari luar pulau.
"Bahkan dari luar negeri beberapa kali juga ada. Dari India, dari Australia, banyak," ujar Syafii.
Baca: Inilah Sejarah Masjid Rahmat di Kembang Kuning, Masjid Tertua di Surabaya