Komunitas
Gemakan Anti Narkoba, Komunitas ini Berlakukan Denda bagi Anggota yang Langgar Etika
“Meski berupa umpatan yang bagi orang Surabaya sudah biasa, itu tetap kami larang. Dendanya Rp 50.000 untuk setiap pelanggaran.”
Penulis: Achmad Pramudito | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA - Apa hubungannya olahraga bersepeda dan etika dan kesehatan? Bagi komunitas Free Bike Indonesia, seluruh aktivitas mereka selama bersepeda selalu ‘dipagari’ dengan etika dan upaya untuk menjaga pola hidup sehat.
“Jangankan pakai narkoba, ketahuan merokok saja anggota kami pasti kena denda. Denda ini untuk memberikan efek jera,” tegas Rudi Santoso, pentolan komunitas Free Bike Indonesia (FBI), Minggu (21/5/2017).
Rambu-rambu lain yang harus dipatuhi anggota FBI adalah dilarang mengumpat. Kalau sampai terlontar ucapan bernada mengumpat yang bersangkutan pun pasti dikenai denda.
“Meski berupa umpatan yang bagi orang Surabaya sudah biasa, itu tetap kami larang. Dendanya Rp 50.000 untuk setiap pelanggaran,” ucapnya menambahkan.
Pagi hari itu, sedikitnya 50 orang anggota FBI ikut memeriahkan acara Funbike bertema ‘Sehat Bersepeda Tanpa Narkoba’. Peserta menempuh jarak sekitar 35 km dari titik Pasar Taman Puspa Raya, Citraland ke tengah kota dan kembali lagi.
Menurut Rudi, aktivitas bersepeda FBI dilakukan setiap hari Selasa-Jumat menempuh jarak 40-60 km. Sedang pada hari Sabtu jarak tempuhnya lebih panjang yaitu minimal 100 km.
“Kalau Minggu itu jadwalnya recovery, hari Minggu itu jalur kuliner,” ucap Rudy sambil tertawa.
Funbike yang digelar oleh Citraland bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Timur ini diikuti hampir 700 peserta. Yang gabung di acara ini terdiri dari komunitas, corporate, maupun perorangan.
"Peserta tak hanya warga Lontar, tetapi warga luar Lontar juga ikut. Ini yang makin menggembirakan," kata Kunadi Tanggono, City Manager Citraland.
Selain sebagai rangkaian peringatan Hari Anti Narkoba Internasional 2017, lanjut Kunadi, kegiatan bertema 'Sehat Bersepeda Tanpa Narkoba' ini sebagai bentuk kepedulian Citraland terhadap masa depan generasi muda, utamanya warga Surabaya.
"Kami tidak hanya melulu bicara bisnis, tetapi juga peduli pada masa depan kota Surabaya," ucapnya.