Sambang Kampung Genteng Candirejo

Di Kampung Genteng Candirejo, Warganya Digiatkan Membaca Sejak Usia Dini

Kampung Genteng Candirejo di Surabaya tak hanya terkenal sebagai sentra minuman herbal. Di sini, budaya membacanya juga tinggi. Ini penyebabnya...

SURYA.co.id | SURABAYA - Memasuki kawasan kampung Genteng Candirejo, Surabaya, mata akan langsung disambut dengan banyaknya tanaman yang berada hampir di seluruh sudut gang.

Namun, ada satu hal yang lain yang lebih menarik. Yakni, banyaknya rak buku yang tersebar di beberapa rumah warga.

Rak buku ini disebut Bekupon. Nama tersebut mirip dengan nama kandang burung dara, Pagupon. Tak mengherankan, sebab keduanya juga memiliki bentuk yang juga hampir sama.

Rak buku tersebut berbahan dasar barang-barang bekas, seperti pipa paralon bekas dan kayu bekas. Di bagian depannya dipasang pintu kaca yang tak dilengkapi kunci sehingga memudahkan siapapun yang ingin mengambil buku di dalamnya.

Bekupon tersebar di lima titik rumah warga. Tiap titik mempunyai jenis buku bacaan yang berbeda-beda. Ada yang berisi buku bacaan anak-anak-anak hingga beberapa panduan kreasi memasak.

Misalnya saja bekupon yang berada di depan rumah Wiwik Sri Hayati. Di sini terdapat puluhan buku yang mayoritas merupakan buku bacaan anak-anak.

"Saya memang sengaja memilih yang anak-anak karena kebetulan saya suka anak-anak," ceritanya kepada Surya.

Tepat di depan rumahnya yang berada di nomor 42 Genteng Candirejo, juga terdapat beberapa kursi lengkap dengan mejanya. Menurut Wiwik, fasilitas tersebut memang disediakan bagi yang ingin membaca buku.

"Konsepnya memang dibuat untuk perpustakaan mini. Sehingga, kalau pengin baca jadinya nyaman," pungkasnya.

Tak mengherankan, apabila dengan banyaknya fasilitas tersebut, kawasan ini mendapat gelar best of the best kampung literasi pada akhir tahun lalu. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved