Berita Gresik
Awas, Beredar Batik Pamiluto Ceplokan Palsu di Gresik, Seperti Ini Ciri-cirinya
Saat ini ada batik warnanya menyerupai dan sangat mirip dengan batik pamiluto ceplokan yang dijual lebih murah.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id | GRESIK- Belum genap satu bulan hak paten batik pamiluto ceplokan diresmikan Kementerian Hukum dan HAM RI Nomer D002017004963 tertanggal 31 Januari 2017 kemarin lalu, ternyata sudah banyak beredar batik Pamiluto Ceplokan palsu.
Dari investigasi SURYA.co.id, diduga kuat ada oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) turut membantu dan mendukung peredaran batik Pamiluto Ceplokan palsu tersebut.
Bahkan kabar keterlibatan oknum PNS yang mendukung penjualan batik Pamiluto Ceplokan palsu telah sampai di telinga Pejabat Pemerintahan Kota Gresik. Termasuk Bupati Gresik H Sambari Halim Radianto.
Hal itu diperkuat pernyataan Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Dan Perindustrian dan Perdagangan Gresik, Agus Budiono mengatakan saat ini ada batik warnanya menyerupai dan sangat mirip dengan batik pamiluto ceplokan yang dijual lebih murah.
"Dari kualitas serta desainnya terlihat batik tersebut hanya batik printing. Perlu diketahui batik pamiluto ceplokan ini bukan sekedar batik yang gambarnya ngawur dan asal. Kami pihak Dekranasda dan Dinas Koperasi, Usaha Mikro Dan Perindustrian dan Perdagangan Gresik untuk sementara sebagai yang mendistribusikan resmi batik tersebut," terang Agus Budiono didampingi Kabag Humas Suyono saat ditemui di kantornya kemarin.
Dari informasi yang dihimpun, penyebaran kain batik pamiluto ceplokan palsu itu banyak tersebar di sebagian wilayah kecamatan Gresik bagian selatan dan daerah di seluruh Kota Santri ini.
Diketahui harga batik tulis pamiluto ceplokan eksklusif dibanderol seharga Rp 550.000-Rp 1.300.000 dan yang termurah batik cap Rp 175.000.
Batik pamiluto ceplokan ini merupakan satu diantara seragam wajib untuk para PNS Pemkab Gresik.
Hal itulah yang disinyalir dimanfaatkan oknum yang tidak bertanggung jawab untuk memalsukan batik pamiluto ceplokan Khas Kota Wali ini.
Seorang pengerajin batik Cerme yang juga sebagai pembuat dan penjual resmi batik pamiluto ceplokan, H Ilham (60) menjelaskan, pihaknya menemukan batik pamiluto ceplokan palsu marak beredar di kalangan masyarakat.
"Saya sangat prihatin adanya batik pamiluto ceplokan palsu. Kasihan konsumen yang membeli batik pamiluto ceplokan palsu, belinya mahal-mahal tapi batik yang didapatnya palsu," tutur H Ilham saat dijumpai SURYA di kediamannya di Cerme Lor Gresik, Sabtu (25/2/2017).
Pria paruh baya yang merupakan pencetus Batik Pitutur Gresik ini menjelaskan ada oknum PNS yang turut terlibat mendukung tersebarnya batik tiruan ini.
"Sudah ada surat dari DIKOPERINDAK Kabupaten Gresik Nomer 065/ 166/ 437.31/ 2017, yang melarang siapapun mencetak atau memperbanyak batik pamiluto ceplokan tanpa seizin Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan Pemkab Gresik," ungkapnya.

Ilham yang piawai membuat desain batik khas Kota Santri ini menerangkan bedanya baik pamiluto ceplokan asli dan palsu.
Menurutnya, cukup mudah bagi orang awam yang tidak begitu paham kain batik cara membedakan motif batik pamiluto ceplokan asli tidak terdapat lingkaran putih berbentuk segi delapan. Pada batik pamiluto ceplokan palsu motif gambar pabrik dobel.