Berita Gresik
Siswa SD dan SMP Gresik Bakal Dapat Seragam Gratis, Begini Penjelasannya
Mulai tahun ajaran 2017-2018, para siswa SD dan SMP di Kabupaten Gresik bakal mendapat seragam gratis. Begini penjelasan Dinas Pendidikan.
Penulis: M Taufik | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | GRESIK – Kabar gembira bagi siswa dan wali murid SD-SMP di Kabupaten Gresik. Mulai tahun ajaran 2017-2018, semua siswa SD-SMP negeri se-Kabupaten Gresik bakal mendapat seragam gratis.
Seragam gratis itu akan diberikan oleh Dinas Pendidikan. Termasuk seragam putih-merah, putih-biru, pramuka, batik dan seragam olahraga semua bakal dicukupi.
“Agar tidak ada lagi pungutan bermodus pembelian seragam dan sebagainya,” kata Kepala Dinas Pendidikan Gresik, Mahin, Senin (17/1/2017).
Anggaran dari APBD Gresik tahun 2017 yang telah disiapkan untuk biaya personal siswa SD-SMP Negeri mencapai Rp 7 miliar.
Dana sebesar itu untuk membelikan seragam kepada sekitar 10.000 siswa di 444 SD negeri dan 7.164 siswa di 33 SMP Negeri di Gresik.
“Kami masih berusaha menghitung kebutuhan ini, apakah dana tersebut cukup atau tidak,” sambung Mahin.
Jika ternyata anggaran ini tidak cukup, Dinas Pendidikan bakal mengajukan tambahan anggaran ke Bupati Gresik.
Namun, jika ternyata uang APBD tersebut sudah cukup, berarti tinggal pelaksanaannya saja.
“Keputusannya nanti kami umumkan sebelum tahun ajaran baru 2017-2018. Yang jelas, kami berkomitmen mulai tahun ajaran nanti semua seragam SD dan SMP negeri bisa digratiskan,” tandasnya.
Upaya lain yang disiapkan untuk berjaga-jaga jika ternyata anggaran tidak cukup adalah mengajak partisipasi wali murid yang mampu.
Caranya, wali murid yang mampu diminta kesediaannya untuk membeli seragam.
“Sekolah-sekolah kami minta mendata wali murid yang tergolong mampu. Selanjutnya, dinas akan membagikan edaran kepada mereka untuk diajak berpartisipasi. Intinya, orang tua yang mampu, diminta kesediannya untuk membeli seragam sendiri bagi anaknya,” paparnya.
Mahin menambahkan, selain menggratiskan seragam, mulai tahun ajaran 2017-2018 tidak ada lagi tarikan SPP di semua SD dan SMP negeri di Gresik. Jika ada sekolah yang memungut, pihaknya berjanji akan menindak tegas, terutama sanksi untuk kepala sekolahnya.
Semua sekolah diminta untuk memanfaatkan dana yang sudah didapat dari BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dari pemerintah pusat, BOSDA (Bantuan Operasional Sekolah Daerah) dari kabupaten, serta BSM (bantuan siswa miskin) dan PIP (program Indonesia Pintar).
Dana-dana itu dirasa cukup, misalnya BOS yang setiap tahun untuk siswa SD mendapat Rp 800.000 per siswa, dan SMP Rp 1 juta per siswa.
Sementara BOSDA mencapai Rp 15.000 per anak dan SMP Rp 32.000 per anak yang bisa dicairkan setiap tiga bulan.
“Dana itu harus benar-benar dimanfaatkan sebaik mungkin. Intinya, jangan ada lagi pungutan atau tarikan apapun kepada wali murid,” tandasnya.