Citizen Reporter

Jika Siswa Taman Kanak-kanak Belajar Berlalu-lintas, Inilah yang Diharapkan

mereka memang masih bocah, dengan bermain lalu lintas diharapkan disiplin dini bisa diterapkan...

Editor: Tri Hatma Ningsih
dokumentasi Smart Talas
Asyiknya bermain di taman lalu lintas 

Reportase Arni Nur Laila
Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Malang

MENGAJARKAN disiplin kepada 25 anak usia dini memiliki tantangan tersendiri. Perlu cara menyenangkan, bermain dan bernyanyi. Seperti yang terjadi di TK Darma Wanita 3 Malang, Kamis (12/1/2017).

Badan Statistik menyebut dalam satu tahun tercatat 100.106 jiwa melayang di jalan raya karena etika berkendara tak dipatuhi.

Untuk itu mengenalkan disiplin lalu lintas sedari dini kepada anak-anak diharapkan bisa menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Taman lalu lintas menjadi media belajar yang dikenalkan di sekolah-sekolah PAUD/TK.

“Semua satuan pendidikan di TK maupun PAUD harus ada taman lalu lintas untuk mengajarkan mereka berlalu lintas pada umumnya dan membangun karakter disiplin sejak dini dengan cara menyenangkan. Sayangnya beberapa sekolah belum memiliki fasilitas seperti itu, salah satunya sekolah ini,” ujar Lilis Wati SPd, Kepala Sekolah TK Darma Wanita 3 Malang.

Media pembelajaran taman lalu lintas untuk anak usia dini dengan memanfaatkan teknologi dan tak membutuhkan lahan luas.

Media yang diberi nama Smart Talas yakni pengembangan media taman lalu lintas interaktif untuk anak usia dini sebagai pengembangan karakter melalui aman berlalu lintas.

“Gampang-gampang susah mengajarkan rambu lalu lintas kepada anak-anak apalagi dengan cara baru, harus mengerti mood mereka terlebih dalu,” kata Dwi Soca, dari tim Smart Talas.

Smart Talas bisa direspons anak-anak dengan baik dan antusias. Terbukti, mereka mau belajar dan rasa ingin tahu yang tinggi mengenal rambu lalu lintas. Berawal dengan mengenalkan rambu lalu lintas secara dasar yakni larangan, perintah, dan peringatan.

Menggunakan mobil mainan yang didesain sedemikian rupa agar menarik, anak-anak bermain dengan bergembira karena media yang digunakan penuh warna dan mengeluarkan suara.

Suara akan muncul ketika mereka melakukan kesalahan. Seperti, terus berjalan saat lampu di traffic light berwarna merah, padahal seharusnya mereka berhenti.

Sumber: Surya Cetak
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Publikasikan Karya di Media Digital

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved