Berita Bojonegoro
Tahun 2016, Luapan Air Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Telan Kerugian Rp 49 Miliar
“Dampak kerugian yang ditimbulkan luapan air Sungai Bengawan Solo sepanjang 2016 lebih besar dibandingkan 2015. Tingkat kerusakan yang disebabkan luap
Penulis: Iksan Fauzi | Editor: Yoni
SURYA.co.id | BOJONEGORO - Sepanjang 2016, tiga kali wilayah di sekitar bantaran Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro diterpa luapan air.
Luapan tersebut menyebabkan kerusakan tanaman pangan, rumah, dan harta benda lainnya sehingga kerugian yang diderita warga setara Rp 49 miliar.
Sepanjang tahun itu, luapan air bengawan menerjang 13 kecamatan dan 100 desa.
Mulai dari Kecamatan Ngraho, Padangan, Malo, Kalitidu, Gayam, Trucuk, Bojonegoro, Kapas, Balen, Kanor, Sumberejo, Dander, dan Baureno.
“Dampak kerugian yang ditimbulkan luapan air Sungai Bengawan Solo sepanjang 2016 lebih besar dibandingkan 2015. Tingkat kerusakan yang disebabkan luapan pun lebih besar,” ujar Andik Sujarwo, Kepala Badan Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro kepada Surya (TRIBUNnews.com Network), Jumat (6/1/2017).
Di Bojonegoro, luapan Bengawan Solo terjadi sejak 9 Februari hingga 26 Februari 2016. Warga menderita kerugian mencapai Rp 10,9 miliar.
Pada Desember 2016, luapan air menggenangi permukiman warga, areal persawahan yang sedang ditanami padi, jalan pedesaan, dan fasilitas umum seperti musala.
Kerugian yang ditimbulkan mencapai Rp 30,420 miliar.
Kondisi Sungai Bengawan Solo berangsur normal di pertengahan Desember 2016 hingga awal Januari 2017. Saat ini, tinggi muka air sungai terpanjang di Pulau Jawa itu berada di bawah siaga kuning.
Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok
LIKE Facebook Surya - http://facebook.com/SURYAonline
FOLLOW Twitter Surya - http://twitter.com/portalSURYA