Berita Sidoarjo

Pemkab Sidoarjo Sediakan Rp 20 Miliar untuk Penanganan Avur Buntung

Hal ini menjadi titik fokus Pemkab Sidoarjo yang berencana menggelontorkan Rp 20 miliar untuk penanganan avur Buntung pada 2017.

Penulis: Irwan Syairwan | Editor: Yuli
surya/irwan syairwan
ARSIP - Banjir di Jalan Raya Taman-Trosobo, Sidoarjo tergenang air, Senin (10/10/2016) sore. 

SURYA.co.id | SIDOARJO – Avur Buntung menjadi titik penting peristiwa banjir yang kerap melanda Kota Delta.

Hal ini menjadi titik fokus Pemkab Sidoarjo yang berencana menggelontorkan Rp 20 miliar untuk penanganan avur Buntung pada 2017 mendatang.

Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifudin, mengatakan pihaknya akan fokus merumat avur Buntung. Avur Buntung merupakan titik sentral  penanganan banjir, Kamis (10/11/2016).

“Kami punya program penanganan jangka pendek, menengah, dan panjang, untuk penanganan avur Buntung. Kami rencanakan anggaran Rp 20 miliar untuk penanganannya di 2017 mendatang,” kata Nur Ahmad.

Nur Ahmad menuturkan akan ada program jangka panjang, menengah dan pendek, untuk avur yang meliputi wilayah Krian hingga Sedati ini.

"Untuk penanganan jangka menengah, tahun 2017, penanganan banjir disediakan anggaran sebesar Rp 20 miliar," katanya.

Dijelaskan, penanganan jangka pendek adalah penanganan saluran-saluran yang mengarah ke avur Buntung. Saluran tersebut harus tak tersumbat dan bebas sampah.

Sedang jangka menengah, lanjutnya, akan dilakukan normalisasi menyeluruh di avur Buntung. Tak hanya mengeruk, pembersihan bangunan liar (bangli) dari sepadan sungai yang termasuk ke dalam avur Buntung juga harus dilakukan.

“Untuk jangka panjang, muara kami berencana membangun dam di muara avur Buntung. Namun, kami meminta bantuan Pusat terkait pembangunan dam ini,” ujarnya.

Kepala Dinas PU Pengairan Sidoarjo, Fatchur Rahman, menambahkan semua proyek beranggaran besar tak akan memberi pengaruh banyak jika warga Sidoarjo tetap membuang sampah ke sungai.

Fatchur menyatakan, dari hasil penelitian Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWSB), sedimentasi (pendangkalan) di avur Buntung bukan karena material pasir maupun lumpur, melainkan sampah.

“Ketika sudah dinormalisasi, warga juga kami harapkan bantuannya utnuk tak membuang sampah ke kali. Kami pun akan terus sosialisasi,” tandas Fatchur.

Fatchur menerangkan tak hanya avur Buntung yang akan dirumat, melainkan semua sungai yang rawan banjir, seperti di Sidokare, Tanggulangin, dan lainnya.

“penambahan pompa dan Rumah Pompa Air (RPA) juga dilakukan,” ucapnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved