Reportase dari Prancis

Pengakuan Pariyem pun Membuat Prancis Gemetar

Pengakuan Pariyem ini tak pelak membuat 100 warga negara Prancis yang mengaku cinta Indonesia ini gemetar dibuatnya...

Editor: Tri Hatma Ningsih
helene jeane koloway/citizen
Aneka buku yang digelar Asosiasi Pasar Malam Paris 

Reportase : Helene Jeane Koloway
Pegiat literasi/traveller/ibu rumah tangga/mukim di Prancis

ASOSIASI Pasar Malam Paris, satu-satunya asosiasi di Paris yang bergerak di bidang literasi. Banyak aktivitas yang dilakukan asosiasi yang dipimpin Johanna Lederer ini.

Salah satu aksi rutin asosiasi adalah mengupas buku-buku sastra Indonesia sekaligus mengenalkan budaya Indonesia kepada publik Prancis. Biennale Litterature menjadi agenda rutin dua tahunan yang tahun 2016 ini dihelat pada 8 Oktober lalu merupakan ajang ketujuh.

Mengambil tema Bali Indentite et Fiversite, maka keindahan Bali pun dikupas dari berbagai sisi. Ya Budayanya, agamanya, juga masyarakatnya.

Asosiasi beranggotakan 100 orang lebih warga negara Prancis yang cinta budaya Indonesia itu, mengundang pembicara lintas profesi dari Indonesia. Ada budayawan, dosen hingga pekerja seni.

Acara ini sekaligus menandai peluncuran novel karya Linus Suryadi.

Usai dibuka Dubes Indonesia untuk Prancis,  acara debat pun langsung dihelat. Etienne Naveau (penerjemah novel Manusia Harimau karya Eka Kurniawan ke dalam bahasa Prancis), filsuf, pustakawan dan civilisasi Indonesia, mengulas buku-buku karya penulis Anak Agung Pandji Tisna.

Dilanjutkan Michel Picard, peneliti yang mengupas Bali dari sisi pariwisata. Picard, penulis buku Bali : Culutral Tourism and Touristic Culture (1996) dan Kebalian : la Construction Dialogique de l’identité Balinaise.

Ada pula Jean Couteau, kontributor Harian Kompas sekaligus penulis buku Bali 2Day dan kontributor Banian (buku-buku terbitan Asosiasi Pasar Malam).

Mereka mengupas kehidupan masyarakat Bali dalam kehidupan sehari-hari.

Akhir debat yang seru ditutup dengan pertunjukan tari Bali, Rejang Dewa, permainan seruling Bali, dan pembacaan puisi Aku dan Jiwaku (2014) oleh novelis Ni Made Purnama Sari.

Ni Made Purnama Sari pernah diganjar beberapa penghargaan, seperti Anugerah Hati Puisi Indonesia (2014) dan dari Dewan Kesenian Jakarta.

Permainan piano Eric Antoni memberi warna acara. Pianis yang mengenal Indonesia dari (almarhum) Slamet A. Sjukur.

Akhirnya, Pengakuan Pariyem karya Linus Suryadi yang diterjemahkan asosiasi Pasar Malam ke dalam bahasa Prancis dengan penerjemah Edmond-Louis Dussault, alumnus Universitas Michigan yang melanjutkan kuliah di IKIP Malang (kini Universitas Negeri Malang/UM) menandai puncak acara malam itu.

Acara yang dimulai dari pukul 10 pagi hingga tujuh malam, berlangsung cukup meriah dengan antusiasme pengunjung yang terpuaskan karena mengenal Bali lebih dalam, bukan sekadar tarian atau musiknya saja.

Mencintai Indonesia, bukan sebatas mengenalkan tarian atau musik, tapi juga bahasanya karena bahasa adalah akar budaya bangsa.

Sumber: Surya Cetak
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Publikasikan Karya di Media Digital

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved