Berita Ekonomi Bisnis
Sipoa Group Wujudkan Kota Baru di Surabaya Timur Ditandai Pembangunan Apartemen RMR
CEO Sipoa Group, Budi Santoso, mengatakan, RMR merupakan salah satu bagian dari 16 mega proyek Sipoa untuk membangun Kota Baru di Surabaya Timur.
Penulis: Mujib Anwar | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA - Sipoa Group mulai mewujudkan rencana membangun kota baru di wilayah Surabaya Timur. Ini seiring dilakukannya Ground Breaking pembangunan proyek apartemen Royal Mutiara Residence (RMR), Rabu (12/12/2016).
CEO Sipoa Group, Budi Santoso, mengatakan, RMR merupakan salah satu bagian dari 16 mega proyek Sipoa untuk membangun Kota Baru di paling ujung wilayah Surabaya Timur yang berbatasan dengan Sidoarjo di lahan seluas 400 hektare. RMR dibangun di lahan seluas 17 hektare dengan pembangunan dilakukan dalam tiga tahap.
Tahap pertama, dibangun 1.250 unit apartemen di delapan blok. Dengan luas tiap unit 35 m2 dan hanya dibangun satu tipe saja, yakni love.
"Tipe ini cocok untuk keluarga kecil. Tapi dipakai untuk keluarga agar besar juga masih bisa," ujarnya, usai Ground Breaking.
Menurut Budi, karena lokasi RMR cukup strategis, hanya berjarak sekitar 4 km dari Bandara Internasional Juanda. Maka tinggi bangunan apartemen hanya lima lantai saja. Itu dilakukan, agar keberadaannya tidak mengganggu penerbangan pesawat.
Dengan hanya lima lantai, pembangunan RMR bisa lebih cepat. Dalam waktu kurang dua tahun dipastikan sudah tuntas semua.
"Dengan begitu, pertengahan tahun 2018, unitnya sudah kita serahkan ke penghuni," ucapnya.
Kata Budi, dari 1.250 unit apartemen yang dibangun. Saat ini, sebanyak 600 unit sudah terjual. Harganya Rp 300 juta per unit.
Untuk 650 unit sisanya, pihaknya optimis dalam waktu satu setengah tahun ke depan sudah sold out. Mengingat pertumbuhan sektor properti saat ini yang cukup bagus.
"Apalagi kita juga memberikan banyak program kemudahan. Yakni, angsuran mulai 3 jutaan yang dapat di angsur 100 bulan tanpa bunga," terangnya.
Budi menyebut, investasi yang ditanamkan untuk proyek RMR lebih dari Rp 200 miliar. Dari jumlah itu, Rp 162,5 miliar merupakan pinjaman dari Bank BTN. Sisanya modal internal perusahaan.
"Tapi itu tidak termasuk investasi lahan," imbuhnya.
Branch Manager BTN Surabaya Rifki Sengadji menambahkan, pihaknya mengucurkan kredit pembiayaan konstruksi proyek apartemen RMR, merupakan wujud mendukung percepatan proyek properti dan infrastuktur yang dicanangkan pemerintah.
Pertimbangan lain, tentu dari perencanaan dan prospektus yang dibuat Sipoa Group membangun 16 proyek di lahan seluas 400 hektar yang dimiliki dinilai sangat bagus. Karena benar-benar mempertimbangkan suplay and demand.
"Makanya, pada tahap awal, BTN mau membiayai tiga peoyek yang dibangun Sipoa. Ini menjadikan mereka sebagai nasabah terbesar kami," tegas Rifki.