Musim Haji 2016

Ketahuan Bawa Uang Rp 2 Miliar, 3 Jemaah Haji Gresik ini Tertahan di Arab Saudi

Kepala Kantor Kementrian Agama Gresik, Haris Hasanudin, mengaku sudah mendapat informasi bahwa tiga orang jemaah tersebut tertahan di Madinah.

Penulis: M Taufik | Editor: Parmin
surya/m taufik
Petugas Kemenag Gresik menunjukkan dokumen tiga jemaah haji asal Gresik yang tertahan di Madina gara-gara ketahuan membawa uang Rp 2 miliar. 

SURYA.co.id | GRESIK – Gara-gara ketahuan membawa uang Rp 2 miliar, tiga Jemaah haji asal Kabupaten Gresik belum bisa pulang ke tanah air. Mereka tertahan di Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz, Madina Arab Saudi.

Tiga Jemaah haji itu Ansharul Adhim Abdullah (47) dan istrinya Sri Wahyuni Rahayu (36), warga Desa Tebaloan, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik.

Serta seorang jemaah bernama Rochmat Kanapi Podo (58), warga Dusun Betiring, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Gresik.

Jemaah haji tergabung dalam rombongan kloter 39 embarkasi Surabaya tersebut dihentikan petugas bandara di Madina karena saat melewati x-ray bandara kedapatan membawa pecahan uang dalam bentuk dolar dan euro yang nominalnya sekitar Rp 2 miliar.

Alhasil, ketiganya tertahan di sana dan harus menjalani serangkaian proses pemeriksaan.

Ketika para jemaah lain yang tergabung di kloter 39 embarkasi Surabaya sudah tiba di rumah masing-masing, Selasa (4/10/2016), tiga Jemaah tersebut masih tertahan di Arab Saudi.

Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Gresik, Haris Hasanudin, mengaku sudah mendapat informasi bahwa tiga orang jemaah tersebut tertahan di Madinah.

Namun, dirinya mengaku belum mengetahui pasti kondisi tiga jemaah asal Gresik tersebut.

“Karena kan dalam ketentuannya sudah jelas bahwa tidak boleh membawa uang sebanyak itu,” ujar Haris Hasanudin.

Kemenag Gresik, kata Haris, masih terus berkordinasi dengan embarkasi Surabaya untuk memantau perkembangan persoalan ini serta memantau kondisi tiga Jemaah tersebut. Namun, pihaknya juga tidak bisa berbuat banyak atas peristiwa tersebut.

Kabar ini, menurut Haris, juga sudah disampaikan ke pihak keluarga yang ada di Gresik. Dikatakan bahwa tiga Jemaah itu belum bisa pulang ke Tanah Air karena harus menyelesaikan persoalan ini terlebih dulu sampai tuntas.

Suparni, ibu dari Sri Wahyuni Rahayu, mengaku sudah mengetahui kabar tentang anaknya yang berangkat haji dan belum bisa pulang ke tanah air tersebut.

Namun, Suparni mengaku tidak tahu detail tentang apa penyebabnya. Dia hanya diberi tahu bahwa anaknya belum bisa pulang.

Sementara beberapa tetangga mengaku kurang tahu persis siapa sosok Ansharul Adhim Abdullah.

Menurut Hasbi, warga Desa Tebaloan, Asnharul Adhim merupakan pendatang dan jarang berkomunikasi dengan tetangga karena dia bekerja di Surabaya.

“Istrinya yang asli sini. Yang pria kerjanya di Surabaya dan jarang pulang, makanya warga di sini jareang bertemu atau berkomunikasi,” ujar Hasbi.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved