Musim Haji 2016
Kesadaran Jemaah Kurang, Sampah Berserakan di Tanah Muzdalifah
Tidak semua jemaah haji bermalama di Muzdalifah, ada yang hanya datang malam, dan pagi hanya untuk mengambil kerikil yang akan dipakai jamarat aqobah.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Parmin
SURYA.co.id | MINA - Kesadaran soal kebersihan jemaah haji yang bermalam di Muzdalifah sangat kurang, Senin (12/9/2016) dini hari.
Wartawan Surya.co.id Hanif Manshuri dari Mina melaporkan, memang tidak semua jemaah haji bermalama di Muzdalifah, ada yang hanya datang malam, dan pagi hanya untuk mengambil kerikil yang akan dipakai jamarat aqobah.
Dan sebagian besar memang bermalam setelah wukuf di Arofah.
Mereka jemaah haji yang bermalam, ternyata tidak memerhatikan soal kebersihan di tanah lapang itu.
Betapa tidak, ribuan jemaah haji ini meninggalkan sampah dari berbagai bekas bungkus, makanan atau minuman.
Praktis, lahan lapang itu rimbun sampah, plastik, karton dan juga jenis sampah lain.
Sampah - sampah berserakan di mana - mana dari ujung barat hingga ke timur dekar pemondokan di Mina.
"Mestinya jemaah jangan meninggalkan kesan seperti ini (sampah, red),"seloroh sejumlah jemaah yang bermalam di dekat kamar mandi.
Kondisi ini beda dengan saat wukuf di Arafah, kalau di Arafah cenderung rapi hanya karena perbedaan adanya pemondokan.
Tapi di Muzdalifah, adalah lahan lapang dan ada kecenderungan jemaah pada pafi buta meninggalkan lokasi untuk segera menuju lokasi balang jumrah (jamarat).
Menurut Suparno Ali Basyir, Ketu Regu Arrodho, menyangkan semua yang terjadi. Mestinya, kaya Suparno, jemaah tidak membenankan negara yang memerintah tanah suci.
"Jemaah perlu kesadaran, pemerintah Arab juga perlu bersikap, yakni dengan fasilitas,"katanya.
Kalau belum ada fasilitas tong sampah di area Muzdalifah, jemaah haji seharusnya punya kesadaran untuk membuang pada satu titik di masing - masing lokasi jemaah bermalam.