Jelang Wukuf di Arafah, Jemaah Haji Asal Mojokerto Meninggal di Makkah, Penyebabnya. . .

SURYA.co.id I MOJOKERTO - Satu calon jemaah haji (CJH) dari Kabupaten Mojokerto meninggal dunia menjelang pelaksanaan wukuf di Arafah.

Jemaah haji itu atas nama Sutadji Taredjo Sabar (70) meninggal pada Sabtu (10/9/2016) sekira 16.30 waktu setempat karena sakit diabetes.

Kasi Penyelenggaran Haji dan Umroh (PHU), Kemenag Kabupaten Mojokerto, Mukti Ali menjelaskan, dari diagnosis dokter, Sutadji meninggal karena septic syok akibat komplikasi diabetes mellitus.

"Dia berangkat dari kelompok terbang (kloter) 34 SUB " jelasnya kepada wartawan, Minggu (11/9/2016).

Jemaah haji itu meninggal di sebuah rumah sakit di Makkah, Saudi Arabia.

Sebelum meninggal di rumah sakit, jemaah haji asal Dusun Trowulan, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto ini dirawat di sana selama tujuh hari.

Jemaah haji ini berangkat bersama istrinya, Supinah (65).

"Ketika diboyong ke Arafah pada 8 Dzulhijah atau Sabtu kemarin, kebetulan kloter 34 dimana Pak Sutadji berangkat, kebagian berangkat sore. Saat hendak berangkat atau sekitar pukul 16.30 waktu setempat, yang bersangkutan meninggal di rumah saki," paparnya.

Kemenag Kabupaten Mojokerto akan mengurus untuk badal (pengganti) hajinya.

"Karena meninggal di tanah suci, maka dia dimakamkan di sana. Rencananya Pak Sutadji dimakamkan di pemakaman umum bernama Soraya di Makkah," tuturnya.

Sementara ntuk jemaah haji asal Kabupaten Mojokerto lain kondisi sehat.

Pada Sabtu kemarin, ada jemaah asal Desa Terusan, Kecamatan Gedeg yang sudah keluar dari rumah sakit karena muntaber dan dehidrasi.