Musim Haji 2016
Tak Tahu Arah Pulang ke Maktab, Jemaah Haji Indonesia Hanya Bisa Menangis
Banyak CJH asal Indonesia, utamanya usia tua bingung dan hanya bisa menangis saat terpisah dengan teman atau rombongannya saat menuju atau keluar Masj
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Musahadah
SURYA.co.id l MAKKAH - Banyak calon jemaah haji yang bingung saat terlepas dari rombongan meski sudah ditugaskan beberapa personil satuan tugas (Satgas) khusus di Masjidil Haram oleh Kemenag.
Kebanyakan CJH ini tak tahu harus kemana ketika terpisah dengan keluarga atau rombongan saat keluar atau masuk Masjidil Haram.
Banyak CJH asal Indonesia, utamanya usia tua bingung dan hanya bisa menangis saat terpisah dengan teman atau rombongannya saat menuju atau keluar Masjidil Haram.
"Itu karena petugas khusus yang disiagakan di lingkungan Masjidil Haram minim dan tidak bisa dikenali dari kejauhan,"ungkap Niken Wulandari, PNS Dinkes CJH asal Made Lamongan yang harus mengantarkan CJH yang kebingungan saat di pelataran Masjidil Haram.
CJH asal luar Jawa itu hanya bisa menangis saat terpisah dengan suaminya dan tak tahu dimana Maktabnya.
Sementara CJH ini juga terkendala bahasa sehingga tidak tahu tanya kepada siapa. Andai ada petugas dari Indonesia yang standbay di dekat Masjidil Haram tentu akan mempermudah CJH yang tak tahu jalan.
"Kejadian ini mestinya solusinya mudah. Buatkan pos khusus non permanen di pelataran Masjidil Haram, dengan mengibarkan bendera negara di pos itu,"ungkap Akhiyat CJH asal Glagah Lamongan.
Pembimbing Haji yang juga Kasi Pendidikan Diniyah Pontren, Abdul Karim mengatakan, sebenarnya Kemenag sudah menempatkan Satgas Khusus yang diambilkan dari warga Indonesia yang bermukim di Tanah Suci. Mereka sudah disebar di lokasi wilayah Masjidil Haram.
"Jadi sudah ada Satgas khusus dari tenaga musiman di Masjidil Haram,"kata Abdul Karim.
Sayangnya, atribut merah putih yang melambangkan Indonesia hanya ditempel di baju rompi.
Soal idea agar dipasang bendera merah putih di pos Satgas, hal itu tidak bisa dipenuhi karena pemerintah Arab Saudi melarang pengibaran bendera negara manapun di bumi Arab, termasuk di pelataran Masjidil Haram. Meski hanya sebagai penanda Ada pos Satgas negara Indonesia.
Di Masjidil Haram ada empat pos yakni Kodal Haram, Haram 2, 3 dan pos haram 4.
Sedang di Arofah, Muzdifah dan Mina nanti ada petugas gerak cepat, dari TNI yang dipimpin seorang kolonel.
Keberadaannya untuk membantu CJH yang kebingungan atau lepas dari CJH lainnya, sehingga tak tahu arah kemana lagi.
"Kalau pemerintah Arab Saudi memperbolehkan pengibaran bendara merah putih di pos - pos Satgas, pasti akan mempermudah CJH,"kata Abdul Karim.
Larangan memasang bendera ini tidak hanya berlaku untuk Indonesia saja. Tapi semua negara di dunia juga dilarang. Makanya tidak pernah ditemukan bendera negara - negara saat musim haji.