Musim Haji 2016
Ternyata. . . Pengemis Buntung juga Marak di Makkah, Banyak CJH Terkecoh
Modus pengemis untuk mencari empati dermawan dengan berpura - pura cacat fisik ternyata juga terjadi di tanah suci Makkah.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Musahadah
SURYA.co.id l LAMONGAN - Modus pengemis untuk mencari empati dermawan dengan berpura - pura cacat fisik ternyata juga terjadi di tanah suci Makkah.
Para pengemis ini berpura - pura cacat (buntung) di kedua tangannya.
Sekilas memang seperti buntung sungguhan, karena yang terlihat hanya kedua sikunya pada sebatas bahu pakaian lengan pendek.
Ternyata setelah diamati mereka melipat kedua tangannya ke belakang leher. Dan untuk menyamarkan aksinya, mereka mengenakan pakaian longgar untuk menutupi jari - jari yang saling menarik di belakang lehernya.
Modus ini banyak dipakai pengemis anak-anak. Sementara pengemis perempuan dewasa memilih membawa anak balita yang dipangku di kedua pahanya sembari duduk bersila.
Setiap hari mulai pukul 07.00 mereka mangkal di jalan utara menuju Masjidil Haram. Para pengemis ini menghadang jamaah sepulang salat jamaah di Masjidil Haram.
Upaya pengemis ini memang mampu menyedot perhatian dan empati CJH, yang rela merogoh uang realnya untuk mereka.
Saat Surya Online mencoba menanyakan asal mereka, para pengemis kecil ini hanya tersenyum dan menggerakkan lebih keras kedua tangan sebatas siku itu.
Karena tak mau menjawab, Surya mencoba mengabadikan para pengemis, dua diantaranya ketahuan kalau mereka berpura - pura buntung.
Saat kamera diarahkan ke wajahnya, pengemis 'buntung' langsung beringsut manutup wajahnya menghindari jepretan kamera.
Nah, saat itulah kemudian jelas tekukan tangan dan telapak tangah yang dilipat ke bagian belakang leher nampak. Saat dipegang mereka malah mencoba menghindar.
Yang membuat Surya curiga dengan aksi ini adalah 'pengemis buntung' berjajar memanjang dalam satu titik, yakni di atas jembatan layang barat Masjidil Haram.
Kecurigaan kedua, pada ujung siku nampak bukan karena dipotong atau karena amputasi. Yang terlihat sikunya sama - sama mulus tanpa cacat bekas luka.
Dan semua pelaku (pengemis berpura - pura buntung ini, red) selalu ketakutan saat diabadikan.
Beda dengan pengemis dewasa yang mengekaploitasi atau membawa anak di bawah umur. Mereka tenang meski dibidik kamera.
Para pengemis ini memang siaga jauh dari area Masjidil Haram, radius 150 meter dari area masjid.
Anak - anak pengemis tidak ngepos di bahu jalan atau trotoar, mereka menempati tepat di median jalan duduk silah memanjang.
Sementara sejauh ini belum ada tindakan larangan atau pengusiran terhadap mereka.