Reportase dari Mesir

Mengunjungi Makam Sayyidina Hussein, Cucu Rasululullah SAW

di balik mihrab megah Masjid Hussein di Kairo inilah makam sayyidina Hussein (cucu Rasulullah SAW) bisa ditemukan...

Editor: Tri Hatma Ningsih
nanang syaiful rohman/citizen
di sini sayyidina Hussein dimakamkan 

Reportase : Nanang Syaiful Rohman
Pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing di Universitas Negeri Malang/sedang bertugas di Pusat Kebudayaan Informasi Indonesia di Kairo, Mesir

MENDAPAT kesempatan besar berkunjung ke negeri para nabi, saya manfaatkan dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah, termasuk Masjid Hussein.

Di dalam masjid yang dibangun tahun 1154 Masehi inilah terdapat makam cucu Rasulullah SAW, Hussein bin Ali bin Abi Thalib. Berada di sekitar kompleks Kairo lama, berhadapan dengan masjid Al-Azhar dan hanya beberapa meter dari Azhar Park.

Riwayat mengisahkan, makam ini hanya berisi kepala Sayyidina Hussein, sementara jasadnya dimakamkan di padang Karbala, tempat di mana Sayyidina Hussein gugur pada pertempuran Karbala, Irak.

Pertempuran antara Sayyidina Hussein dengan sekitar 70 pasukannya berhadapan dengan Ubaidullah bin Ziyad masa kalifah Yazid bin Muawiyyah dari Bani Umayyah dengan ribuan pasukannya karena ketidaksepahaman terhadap siapa yang akan meneruskan kekhalifahan.

Makam Sayyidina Hussein berada tepat di belakang mimbar masjid. Berbentuk persegi empat berwarna keperakan berhiaskan ayat suci Al Quran dan bertuliskan nasab beliau dengan banyak bunga. Pagar setinggi dada orang dewasa mengelilingi makam.

Selain makam Sayyidina Hussein, di sekitarnya tersimpan peninggalan Rasulullah SAW, seperti rambut, pedang, jubah, sandal, alat penghitam bulu mata, dan sejengkal potongan tongkat. Juga terdapat Al Quran tulisan Khalifah Ali dan Al Quran yang dibaca khalifah Usman ketika beliau terbunuh.

Hanya ulama setempat yang bisa masuk ke dalam tempat penyimpanan peninggalan Rasulullah ini. Para peziarah cukup melihatnya dari foto-foto yang terpajang di dinding sekitar makam.

Berziarah ke masjid ini pada hari Jumat, masjid penuh dengan peziarah dari luar Mesir dan jamaah salat Jumat. Sebelum salat Jumat dimulai, banyak peziarah mendatangi makam Sayyidina Hussein sekadar memanjatkan doa untuknya dan membaca Al Quran di depan makamnya. Banyak juga peziarah yang mengabadikan momen berziarahnya di ponsel pribadi.

Usai berziarah, para peziarah bisa langsung ke Khan el Khalili di belakang masjid. Ini tempat menjual benda-benda antik, suvenir, perhiasan, dan makanan khas Mesir. Khan el Khalili ini bisa diibarat Malioboro-nya Mesir.

Pengunjung bebas menawar barang yang diinginkan. Naguib Mahfouz, sastrawan Mesir yang memeroleh nobel perdamaian yang belum lama ini meninggal, memanfaatkan Khan el Khalili sebagai latar novelnya Midaq Alley (1947).

 


Sumber: Surya Cetak
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved