Musim Haji 2016
Panas di Arofah Mencapai 52 Derajat, Ini yang Harus Dilakukan Jemaah Haji Agar Tetap Fit
Informasi terakhir yang dia terima, panas di Arofah mencapai sekitar 52 derajat. Para jamaah diimbau memperbanyak minum agar terhindar dari dehidrasi.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Musahadah
SURYA.co.id I MALANG – Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2&PL), Dinas Kesehatan Kota Malang mencatat risiko kesehatan para calon jemaah haji kloter 55 Kota Malang yang berangkat Selasa (30/8/2016) mencapai 40 persen.
Risiko itu terbagi menjadi dua. Pertama, risiko sehat. Jemaah haji yang usianya 61 tahun ke atas masuk pada risiko ini.
Kedua, risiko sakit. Mereka yang masuk pada risiko ini adalah orang-orang yang mengidap berbagai penyakit bawaan seperti diabetes, darah tinggi, asam urat, dan kolestrol.
“Yang paling banyak kami temui adalah diabetes,” ujar Husnul Muarif dari Dinkes Kota Malang, sela pemberangkatan.
Selain risiko sakit, pihaknya meminta jemaah haji mengantisipasi waspada panas ekstrem di Arab Saudi.
Informasi terakhir yang dia terima, panas di Arofah mencapai sekitar 52 derajat. Para jamaah diimbau memperbanyak minum agar terhindar dari dehidrasi. “Minimal dua jam sekali satu gelas,” tuturnya.
Ia juga mengimbau agar para jamaah haji tidak keluar di tempat panas apabila tidak dibutuhkan.
Hawa panas yang tinggi, kata dia, bisa menyebabkan serangan dehidrasi berlebih. Jika tidak diantisipasi, hal ini bisa mengakibatkan seseorang koma atau tidak sadar.
Ia menyebut, potensi itu bisa terjadi untuk semua jamaah haji, terutama yang usianya lanjut.