Musim Haji 2016
Kisah Pendamping CJH Lansia di Tanah Suci, Bantu Siram Kloset hingga Pasang Kain Ihram
Giliran antre pemeriksaan paspor, para kakek dan nenek ini harus dibariskan berkumpul dalam pengawasannya.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id.| JEDDAH - Menjalankan ibadah haji memang membutuhkan kekuatan fisik esktra.
Calon jemaah haji (CJH) yang telah berusia lanjut tentu akan membutuhkan banyak bantuan dari CJH lainnya.
Seperti CJH asal Kloter 45 Lamongan, Agus Hariono yang ikut memandu 10 CJH berusia lanjut yang tergabung dengan KBIH LABBAIK.
Tidak hanya sekedar mengarahkan mereka, namun ia harus membantu melepas celana dalam, memakaikan pakaian ihram dan juga menuntun ke kamar kecil serta menyuapinya saat perjalanan di pesawat dan memulai niat ihram mikot di atas Yalam Lam.
"Inilah kenyataan, bahwa haji butuh fisik dan tidak sekedar materiil,"kata Agus Hariono.
Menurut Agus ada kejadian menggelikan saat kaum lansia itu diantar ke kamar kecil pesawat dan ditunjukkan cara menyiram kloset.
Banyak yang kaget ketakutan karena suara keras air yang keluar dengan tekanan yang begitu kuat.
"Guyokno (geli), semua podo jingkat (kaget, red),"kata Agus kepada SURYA.co.id saat antre menunggu giliran pemeriksaan paspor, Minggu (28/8/2016) dinihari waktu Arab Saudi.
Nah, pada giliran antre pemeriksaan paspor, para kakek dan nenek ini harus dibariskan berkumpul dalam pengawasannya.