Musim Haji 2016

Pemilik KBIH yang Bikin 12 Warga Pasuruan Tertahan di Filipina Pilih Bungkam

Nama Gus Huda adalah pemilik KBIH Arafah. Gus Huda cukup di kenal di kalangan warga sekitar Pandaan dan Prigen.

Penulis: Benni Indo | Editor: Titis Jati Permata
surya/benni indo
Kantor KBIH Arafah di Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan tutup, Kamis (25/8/2016). KBIH ini yang memberangkatkan 12 calon jemaah haji asal Pasuruan yang kini ditahan pemerintah Filipina karena menggunakan paspor palsu. 

SURYA.co.id | PASURUAN - Kantor Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Arafah tutup pasca ditemukannya 12 calon jemaah haji dari Pasuruan yang tertahan di Filipina.

KBIH Arafah adalah biro perjalanan haji yang mengantarkan 12 calon jemaah haji asal Pasuruan.

Penelusuran SURYA.co.id, Kamis (25/8/2016) di lapangan, nama Gus Huda adalah pemilik KBIH Arafah. Gus Huda cukup di kenal di kalangan warga sekitar Pandaan dan Prigen.

"Dia memang yang sering mengurus selamatan dan keberangkatan haji," kata seorang warga di Desa Bulu Kandang, Prigen, Kamis (25/8).

Saat SURYA.co.id mendatangi kantor KBIH Arafah di Jl Dr Soetomo 32 Pandaan tidak ada aktivitas kerja di sana.

Kantor yang terletak di pinggir jalan dan berwarna kuning itu tutup.

SURYA.co.id kemudian mendatangi rumah Gus Huda yang berada di belakang kantor.

Di sana ada sekolah TK yang dikelola yayasan milik Gus Huda.

Rumah Gus Huda berada satu lingkup di dalamnya. Juga ada pendopo yang cukup besar di depan rumah.

Keluarga Gus Huda terkesan menutup diri atas kedatangan SURYA.co.id.

Mereka tidak banyak bicara. Bicara beberapa saat, lantas berpaling ke dalam rumah.

"Kantornya sudah tutup tiga hari yang lalu. Gus Hudanya sekarang sedang pengajian di Pasuruan," kata Mak Nur, pembantu Gus Huda yang lantas dicolek seorang perempuan di belakangnya.

Ketika ditanya siapa perempuan yang mencolek itu, Mak Nur mengatakan ia adalah putri Gus Huda.

Perempuan itu mengisyaratkan agar Mak Nur tidak melayani pertanyaan wartawan.

Saat ditanya terkait pemberitaan sejumlah jemaah haji yang tertahan di Filipina, salah seorang lain yang mengaku pembantu mengaku mengetahui.

"Tapi saya tidak paham betul. Hanya tahu dari TV," kata perempuan itu.

Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok
LIKE Facebook Surya - http://facebook.com/SURYAonline
FOLLOW Twitter Surya - http://twitter.com/portalSURYA

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved