Profil
Mendidik Anak Ala Indonesia di Perancis, Sasha Mahe : Tetap Ajarkan Kultur dan Bahasa Asal
Sasha berusaha mengajarkan nilai-nilai tersebut agar putra semata wayangnya itu dapat bertoleransi dengan teman-temannya
Penulis: Neneng Uswatun Hasanah | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id | SURABAYA – Membesarkan anak di negara yang jauh dari tanah air, tidak kemudian membuat Sasha Mahe membiarkan sang buah hati, Shaquille Gene Mahe, hanya mengerti budaya dan bahasa Perancis.
Sasha pun mengajarkan dan mengajak Shaquille berbicara Bahasa Indonesia sejak anak usia 13 tahun itu masih bayi.
Ia membuat rumah mereka sebagai rumah Indonesia, yang berarti sang anak harus berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia selama berada di rumah, khususnya ketika berkomunikasi dengan Sasha.
Sutradara dan produser film Perancis itu melakukan hal tersebut agar Shaquille tidak kebingungan atas identitasnya sebagai anak yang lahir dari orangtua dari dua negara yang berbeda.
Shaquille juga tidak kesulitan karena Sasha sudah mengajarkan Bahasa Indonesia padanya sejak kecil.
“Dia lancar berbahasa Indonesia meskipun tetap dengan logat Perancis,” katanya lalu tersenyum lebar.
Sebagai muslim, Sasha juga ingin agar Shaquille dapat menerapkan nilai-nilai agama Islam di antara lingkungan Perancis yang terdiri dari beragam agama.
Sasha berusaha mengajarkan nilai-nilai tersebut agar putra semata wayangnya itu dapat bertoleransi dengan teman-temannya yang beragama lain maupun berpandangan lain.
“Saya ingin dia tumbuh menjadi anak yang beriman kuat namun tetap bisa bertoleransi dengan teman-teman dan orang lain yang tidak sepaham dengannya,” ujar Sasha.
Kejadian lucu pun tak luput dalam perjalanan ketika Sasha mendidik Shaquille. Ketika putranya itu berusia 6 tahun, Shaquille berlari masuk ke dalam rumah setelah pulang sekolah dalam ekspresi panik dan kebingungan.
“Ketika itu saya ikut kebingungan dan panik sampai Shaquille menceritakan apa yang terjadi di sekolah,” cerita Sasha.
Ketika itu, Shaquille bercerita bahwa teman-temannya mengatakan Tuhan itu tidak ada. Sontak saja Shaquille menanyakan kebenaran tersebut pada Sasha, yang dipanggilnya sebagai Maman (Ibu, dalam Bahasa Perancis).
Sasha berusaha menjelaskan pada Shaquille dengan sederhana bahwa manusia tidak bisa menciptakan gunung, langit, awan, ataupun laut, dan Tuhan-lah yang menciptakan semuanya.
“Setelah itu saya beri pengertian pada Shaquille agar perbedaan pemahaman tidak sampai membuatnya berkelahi dengan teman,” tuturnya. Sasha menambahkan ia merasa kejadian tersebut sangat lucu bila diingat kembali.
Selain itu, kejadian lucu lain juga pernah terjadi ketika Sasha mengajak Shaquille menghadiri pesta pernikahan saudara suami Sasha yang berwarga negara Perancis.