Citizen Reporter
Gus Huda Berbagi Nikmat Lewat Ruqyah
sesungguhnya di dalam harta milikmu ada hak orang lain.. maka, Gus Huda pun berbagi nikmat lewat ruqyah..
Reportase : Agus Nur Buchori
Guru Seni dan Budaya SMAM6 Ponpes Karangasem, Paciran, Lamongan
fb.com/agus nur buchori
TIDAK banyak pengusaha sekaligus ulama yang memiliki kemampuan menyembuhkan melalui ruqyah. Salah satunya adalah Muhammad Huda (42) yang mampu mengawinkan lebih dari dua kemampuan dengan harmonis.
Ditemui Jumat (15/7/2016) malam ketika tengah bersantai di Tanjung Kodok Beach Resort, Lamongan. Pria yang akrab disapa Gus Huda ini menceritakan pengalamannya jatuh bangun hingga menuai kesuksesan seperti sekarang ini.
Santai ditemani anak lelakinya dan beberapa awak grup musik Kyai Kawung binaannya, Gus Huda mengaku, semua yang diterimanya tidak akan pernah terwujud tanpa campur tangan sang pemilik hidup, Allah SWT.
"Semua ini semata-mata karena Allah SWT, dekatilah ia dan hidupmu akan menjadi mudah,” tutur putra modin desa di Lamongan ini.
Sedari kecil nyantri di pesantren, salah satunya di Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah Paciran, Lamongan, tak heran bila disetiap obrolan pasti diselingi potongan ayat maupun hadist Nabi.
Warga sekitar tempat tinggalnya Gus Huda di Dusun Karang Wungu, Balongpanggang, Gresik ini lebih mengenalnya sebagai sang penyembuh daripada sebagai Direktur Utama PT Kawung.
Perjalanan hidup direktur utama perusahaan penyedia tenaga kerja ini memang penuh warna. Pernah melakoni profsi sebagai sales krupuk, kuli bangunan, buruh tani dan hampir semua jenis pekerjaan kasar pernah ia jalani sebelum mengelola PT Kawung.
"Inilah buah dari semua perjalanan penuh liku dan tetes airmata itu," tutur Gus Huda seraya menyambung kisah bahwa PT Kawung didirikan dengan modal Rp 250 juta hasil menjual tanah warisan keluarga.
Di tengah berbagai kemudahan dan keberkahan yang kini dinikmatinya, Gus Huda mengaku dirinya tidak mungkin melupakan masa-masa berat. Berbagi nikmat dengan cara meruqyah mereka yang sakit rohani untuk disembuhkan menjadi salah satu keahlian yang dibagikan dengan sesama.
Mereka yang ingin merasakan tangan dingin Gus Huda datang dari berbagai kalangan dan diladeninya tanpa membedakan satu sama lain. “Yang membedakan kemuliaan seseorang hanyalah tingkat ketaqwaan di hadapan Allah SWT,” ujar Gus Huda memungkasi obrolan.