Berita Release

Tommi Ritscher, Kapal Peti Kemas Terbesar Pertama Sandar di Teluk Lamong, ini Data Spesifikasinya

“Hari bersejarah ini membuktikan bahwa Surabaya sudah menjadi salah satu pusat perdagangan dunia."

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Parmin
foto: istimewa
Kapal Tommi Ritscher sandar dan bongkar di Terminal Teluk Lamong Pelabuhan Tanjung Perak, yang dikelola PT Pelindo III. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Kapal ‘Tommi Ritscher’dengan kapasitas mencapai lebih dari 4.000 TEUs menorehkan sejarah sebagai kapal peti kemas terbesar pernah sandar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Kamis (29/7/2016).

Armada raksasa milik perusahaan pelayaran asal Denmark, Maersk Line, tersebut, akhirnya dapat sandar di Tanjung Perak, setelah Pelindo III berinovasi mengoperasikan Terminal Teluk Lamong (TTL) untuk melayani bongkar muat dengan peralatan modern yang efisien.

“Hari bersejarah ini membuktikan bahwa Surabaya sudah menjadi salah satu pusat perdagangan dunia, dengan dukungan fasilitas infrastruktur yang memadai dan modern. Pelindo III merasa terhormat karena inovasinya di bidang logistik dengan membangun Terminal Teluk Lamong dan merevitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) disambut baik oleh agen pelayaran internasional,” kata Yon Irawan, Sekretaris Perusahaan Pelindo III dalam rilisnya, Jumat (29/7/2016).

TTL yang diresmikan Presiden Joko Widodo tahun lalu merupakan terminal peti kemas dan curah kering yang beroperasi dengan peralatan semi-otomatis dan memiliki kedalaman kolam labuh -14 meter LWS.

Pelindo III juga sekaligus merevitalisasi APBS (jalur lintasan kapal) di Selat Madura yang semula selebar 100 meter menjadi 150 meter dan berkedalaman semula -9,5 meter LWS menjadi -13 meter LWS.

“Pengembangan kedua fasilitas tersebut membuat Pelabuhan Tanjung Perak berperan penting dalam menurunkan biaya logistik di Indonesia, karena dengan kapal yang lebih besar transportasi barang menjadi lebih efisien dan dengan peralatan yang lebih modern proses bongkar muat menjadi lebih cepat,” jelas Yon.

Di dermaga internasional TTL, peti kemas yang dibongkar muat di terminal ramah lingkungan tersebut total sejumlah 2.822 boks atau setara dengan 3.996 TEUs.

Kapal berbendera Portugal buatan tahun 2014 itu membongkar 549 boks peti kemas impor dan memuat 2.273 boks peti kemas ekspor, dengan tujuan muatan ialah Indonesia - Cintao (Tiongkok) - Busan (Korea Selatan).

“Jumlah peti kemas ekspor yang lebih banyak daripada peti kemas impor memberikan penanda positif pada perdagangan nasional di tengah perekonomian dunia yang mulai bangkit di semester kedua tahun 2016 ini,” ungkapnya.

Peralatan modern di TTL menarik pengguna jasa internasional karena menjanjikan kecepatan dan ketepatan kinerja bongkar muat.

Konsep ramah lingkungan yang diusung anak usaha Pelindo III tersebut juga memberikan nilai tambah bagi para pengguna jasa di tengah tren global untuk cara berbisnis yang ramah lingkungan.

“Kami memberikan apresiasi kepada Terminal Teluk Lamong karena pelayanan yang excellent, baik dari segi peralatan, lapangan, dan staff yang melayani, sehingga proses sandar dan bongkar muat dapat berjalan dengan mudah dan cepat”, komentar Capt Michael Mueller, Kapten Kapal Tommi Ritscher.

Dermaga internasional TTL memiliki fasilitas Ship To Shore crane yang berkemampuan twin-lift atau sanggup mengangkat 2 peti kemas berukuran 20 kaki secara bersamaan.
Automated Stacking Crane (ASC) yang mendukung di lapangan penumpukkan peti kemas berkecepatan tiga kali lebih efisien daripada Rubber Tired Gantry (RTG) konvensional.

Selain itu karena beroperasi secara semi-otomatis, yakni dijalankan oleh operator dari balik menara kontrol, dapat memberikan keamanan pelayanan bagi pengguna jasa karena tidak ada pekerja (SDM) yang berada di lapangan penumpukkan peti kemas TTL.

Tommi Ritscher merupakan salah satu armada Maersk Line dengan panjang kapal 256 meter dan lebar badan kapal 34 meter.

Dengan bobot kapal yang mencapai 48.338 ton, kapal tersebut membutuhkan kedalaman -12,4 meter LWS.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved