Citizen Reporter
Titik 0 Kilometer di Sini Segalanya Bermula
di titik nol km inilah semua perjalanan panjang di mulai.. sayang banyak tanda 0 km yang mulai tak terlihat, bahkan raib...
Reportase : ANANG DONY IRAWAN
Pegiat Literasi/Penikmat Sejarah
PERJALANAN pulang di suatu siang, Mei 2016 silam, dari Tretes, pasuruan menuju Surabaya, pandangan saya tertuju pada pal 0 km sebagai petunjuk dari titik itu jarak tiap kecamatan/kota diukur.
Mungkin belum banyak yang tahu buat apa hal tanda itu. Bagi saya, tanda itu berguna untuk mengukur perjalanan dari suatu tempat ke tempat lainnya. Ibarat kelana kota yang melakukan perjalanan dari titik satu ke titik lainnya.
Titik nol kilometer (0 km) tersebut ada di Gempol, Pasuruan dan Porong, Sidoarjo. Jarang ada patok 0 km yang letaknya hampir berdekatan antar kabupaten/kota. Yang saya temui malah hampir berdekatan, hanya dipisahkan kali besar bernama Kali Porong.
Kondisi patok 0 km Gempol masih cukup baik walau tidak dicat berwarna. Keberadaannya yang ada di antara warung mungkin tidak banyak orang yang langsung mengetahuinya. Apalagi di pertigaan jalan yang selalu ramai oleh lalu lintas kendaraan yang melaju menuju Pasuruan, Malang dan sebaliknya.
Sedangkan patok 0 km Porong yang letaknya berada di tepi Jalan Raya Porong berada di sebelah Pusat Pendidikan (Pusdik) Polri, kondisinya tidaklah seperti 0 km Gempol.
Kondisinya bercat kuning, namun posisinya miring karena berada di antara tumpukan gragal di pertigaan arah Prambon dan barat Pasar Porong. Andai patok itu dibiarkan seperti itu, maka tidak menutup kemungkinan akan hilang tertutup material bebatuan yang dibuang di areal tersebut.
Mengingat Porong adalah kawasan lama yang masih meninggalkan bangunan-bangunan peninggalan masa lampau, tentu patok tersebut sangat membantu pendatang untuk menentukan arah perjalanan.
Nasib patok nol km itu semoga tak senasib dengan bangunan-bangunan lama di Porong yang tidak terawat dan terkesan kumuh.
Kalau mau berandai-andai, Porong bisa dijadikan tempat wisata kota lama di Sidoarjo dengan peninggalan bangunan di era kolonial dengan sejarah panjangnya, termasuk Kali Porong yang sekarang dijadikan tempat pembuangan luapan lumpur Lapindo.
Begitu juga patok titik nol km bisa dijadikan destinasi wisata. Sayang, tempatnya yang sering kali berada di tepi jalan raya sangat sulit dikembangkan menjadi salah satu destinasi wisata daerah seperti titik 0 km Indonesia, Lampung dan Bandung.