Berita Release

KEIN Dorong Kemajuan Teknologi Informasi untuk Tumbuhkan Perekonomian Nasional

"Kita ingin menilai apakah kebijakan dan perkembangan di bidang teknologi informasi di Indonesia sudah bagus atau masih ada kendala," kata Soetrisno.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Parmin
sabrina asril/kompas.com
Soetrisno Bachir daalm sebuah aktivitas. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Konsep Pemerintah yang membangun dari pinggiran masih memerlukan banyak dukungan. Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) memandang infrastruktur memadai merupakan bagian dari dukungan tersebut.

Menurut Ketua KEIN Soetrisno Bachir ketersediaan infrastruktur lengkap akan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

"KEIN perlu memetakan apa saja kebutuhan infrastruktur itu yang nantinya akan menjadi rumusan catatan kebijakan untuk Presiden," ucap Soetrisno, saat membuka Fokus Grup Diskusi Pokja Pembiayaan, Infrastruktur dan Logistik KEIN dalam rilis , Kamis (28/7/2016).

Satu persatu, menurutnya, KEIN akan melakukan inventarisir masalah sehingga diketahui mana saja yang harus diselesaikan segera. Untuk saat ini, kata Soetrisno, pembahasan pertama yang dianggap KEIN penting menyangkut sektor infrastruktur di teknologi informasi.

"Kita ingin menilai apakah kebijakan dan perkembangan di bidang teknologi informasi di Indonesia sudah bagus atau masih ada kendala. Nantinya yang lain akan menyusul juga sebagai pembahasan," ujar Soetrisno.

Menurutnya, teknologi informasi saat ini amat menunjang kemajuan suatu negara. Masa sekarang, lanjut Soetrisno, hampir semua Negara memanfaatkan kecanggihan teknologi guna memantau situasi dan perkembangan yang terjadi di dalam maupun luar negeri.

Masyakat yang cerdas teknologi, selain menjadi tolak ukur tingkat kemajuan negara, diharapkan juga mendorong pendapatan perekonomian nasional. Pasalnya, menurut Soetrisno, melalui kemajuan teknologi dapat digunakan sebagai pembuka akses lapangan kerja.

"Untuk itu segala aspek yang dibutuhkan agar teknologi informasi menguatkan infrastruktur perlu diketahui, termasuk apa yang masih mengganjal, apakah perizinannya, regulasi atau lainnya," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved