Pemberantasan Narkoba
Menpora Rekrut Ratusan Pemuda untuk Kampung Bebas Narkoba
#SURABAYA - Gus Ipul kaget ada sebutan Kampung Narkoba di Bangkalan, Madura. Ini harus jadi perhatian serius. Di kampung ini kadernya harus berlipat.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Yuli
SURYA.co.id | SURABAYA - Kementerian Pemuda dan Olahraga bersama Pemprov Jatim merekrut ribuan pemuda dari 400 desa di 13 kabupaten dan kota di Provinsi Jatim.
Mereka dijadikan kader untuk memerangi peredaran narkoba di setiap kampungnya. Para pemuda inilah kader permuda antinarkoba.
Sedikitnya 320 kader pemuda antinarkoba itu dikukuhkan oleh Menpora Imam Nahrawi di Gedung Negara, Grahadi, Surabaya. Ikut menyaksikan pengukuhan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, para kepala daerah, dan pejabat TNI Polri.
"Mari perangi narkoba hingga kampung-kampung. Mulailah dari keluarga dan lingkungan dulu. Sebelumnya kader yang sama lebih dulu kami bentuk di Jabar. Jatim yang kedua dan selanjutnya daerah lain menyusul," kata Nahrawi.
Sudah saatnya semua elemen bergerak untuk membebaskan Indonesia dari darurat narkoba. Menpora bertekad untuk menjadikan zero growth terhadap narkoba di tahun 2025.
Surabaya (Jatim) menjadi kota kedua setelah Bandung (Jabar) yang menjadi pusat pelatihan kader Pemuda Anti Narkoba. Sementara kota berikutnya yang menjadi pusat pelatihan dan pengukuhan Kader Pemuda Anti Narkoba adalah Semarang (Jateng).
Program Menpora itu meggandeng BNN (Badan Narkotika Nasional). Setiap hari ada 50 orang meninggal dunia, 18.000 orang meninggal setiap tahun. Sementara 4.5 juta orang harus direhabilitasi karena narkoba.
Para pemuda terpilih itu dua hari pelatihan. Mereka harus lebih dulu lolos tes urine. Pembekalan juga diberikan seputar pengenalan terhadap bahaya narkoba dari berbagai sisi, meliputi kesehatan, akademis maupun spiritual dari tim-tim yang berasal dari BNN, Dinas Kesehatan, Kementerian Agama maupun internal Kemenpora.
Di Jatimi, menurut Gus Ipul, ada sekitar 800.000 pengguna narkoba di Jatim. "Kami akan tindaklanjuti dengan membangun desa antinarkoba. Semua warganya bebas memakai atau mengedarkan narkoba. Dinas terkait yang menindaklanjuti," kata Gus Ipul.
Gus Ipul kaget ada sebutan Kampung Narkoba di Bangkalan, Madura. Ini harus menjadi perhatian serius. Di kampung ini kadernya harus berlipat. Dalam konteks kampung bebas narkoba, saat ini telah dirancang Pusat Rehabilitasi di Malang.
Gus Ipul kaget sampai di Ponpes pun ada pengguna narkoba. Disampaikan ada santri di Malang pindahan dari Kalimantan. Lama tak masuk Ponpes ternyata pengguna narkoba.
Ardi Ardiansyah, salah satu peserta mengaku hanya mengajak lingkungan untuk bebas narkoba. Bukan menangkap pengguna atau pengedar. "Kami akan awali keluaga dan teman-teman sebaya dulu," kata Ardi.
Dirnaerkoba Kombespol Eko Wahyu menyampaikan bahwa ada tiga kelompok narkoba. Yakni kelompok
yang rentan, kelompok pengguna, dan bandar narkobah. Jumlahnya jutaan. "Inilah petingnya kader antinarkoba untuk memerangi narkoba," kata Eko.