Bom Bunuh Diri Solo

Gusdurian: Bom Solo Bagian dari Ramadan-Attacks yang Disponsori ISIS

Organisasi teroris ini begitu bersemangat melakukan jihad dengan dengan cara membunuhi orang selama puasa, seperti di Orlando Amerika, Turki, dll.

Penulis: Sutono | Editor: Yuli
whatsapp
Pascaledakan bom bunuh diri, beredar foto-foto pria diduga pelaku yang tewas di lokasi. di markas Polresta Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (5/7/2016) pagi. 

SURYA.co.id | JOMBANG - Ledakan bom di Mapolresta Surakarta direaksi Aan Anshori, koordinator Jaringan Islam Anti Diskriminasi (JIAD) Jatim yang juga aktivis Jaringan Gusdurian (JGD) Jatim.

Menurut Aan, ledakan tersebut merupakan bagian dari rangkaian 'Ramadan-Attacks' yang disponsori ISIS (Islamic Stated Iraqi/Syam).

"Organisasi teroris ini begitu bersemangat melakukan jihad dengan dengan cara membunuhi orang selama puasa, seperti di Orlando Amerika, Turki, Baghdad, Madinah, Qatif dan Jeddah," kata Aan Anshori, di Jombang, Rabu (6/7/2016).

Aan menduga pemilihan lokasi teror di Solo karena berkaitan dengan asal Presiden Joko Widodo (Jokowi), setelah pemboman di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dalam pandangan para teroris, sambung Aan, polisi dan seluruh atribusinya merupakan kepanjangan dari thagut yang harus dilumpuhkan terlebih dahulu.

Di Indonesia, jelas Aan, simpatisan ISIS cukup banyak. "Mereka menyebar di hampir semua lapisan. Mulai dari warga sipil, birokrat, militer, hingga pebisnis. Mereka tidak berani terang-terangan menyatakan dukungan karena alasan politik," terang Aan.

Namun demikian Aan menyarankan warga Solo dan lainnya tidak perlu panik. Pemboman ini tidak lebih dari upaya caper (cari perhatian) dari sekelompok orang yang salah dalam beragama.

Oleh karena itu, Aan menyatakan mendukung semua komponen masyarakat bahu-membahu dengan aparat keamanan untuk memburu jaringan teror ini.

"Saya juga menyerukan kepada masyarakat umum untuk memboikot ajaran-ajaran yang berisi ajakan berjihad atas nama agama dengan cara mnyebar kebencian terhadap kelompok tertentu," seru Aan yang juga aktivis Jaringan Gusdurian.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved