SNMPTN 2016
Syarifah dan Rania Calon Mahasiswa Termuda Unair, Begini Kata Orangtua Keduanya
“Syarifah itu masuk SMP usianya baru 11 tahun, terus lulus SMA usianya masih 14 tahun,” tutur Menik.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Parmin
SURYa.co.id | SURABAYA - Syarifah Salsabila, siswa MA Amanatul Ummah Surabaya yang diterima di Program Studi Biologi Unair lewat jalur SNMPTN calon mhasiswa termuda.
Syarifah kelahiran 30 Juli 2001, otomatis ia diterima di Unair saat usianya masih 14 tahun akan genap 15 tahun pada 30 Juli 2016.
Menik Sugiarti ibunda Syarifah Salsabila mengungkapkan kegembiraannya setelah mendengar anaknya diterima melalui jalur prestasi.
Usia yang masih muda itu dibenarkannya lantaran anaknya itu mengikuti program akselerasi sejak SMP.
“Syarifah itu masuk SMP usianya baru 11 tahun, terus lulus SMA usianya masih 14 tahun,” tutur Menik.
Sampai saat ini, Syarifah masih mengikuti kegiatan di pesantren sebagai santriwati.
“Sejak SMP Syarifah memang sudah nyantri. Kami sebagai orang tua terus memberi motivasi supaya dia bisa jadi yang terbaik,” ujar wanita tinggal di Karang Tembok, Surabaya ini.
Selain Menik, ayah Rania Tasya Ifadha yang menjadi mahasiswa termuda kedua di Unair, Hasanudin, mengapresiasi pihak universitas yang telah memilih anaknya sebagai salah satu camaba termuda.
Hasanudin pun memastikan anaknya tidak akan menyianyiakan kesempatan yang sudah diberikan pihak PTN.
“Masuk kedokteran itu sudah cita-cita anak saya sejak kecil. Jadi meski biayanya tinggi, kami tetap mendukungnya” jelasnya.
Sebagai siswa kelas akselerasi, Hasanudin menjelaskan sejak kecil, Rania memiliki daya ingat kuat bahkan IQ-nya mencapai 130.
“Masuk program akselerasi itu banyak sekali tesnya. Mulai tes psikologi sampai tes IQ. Bersyukur, sejak SMP Rania bisa lolos di program akselerasi,” pungkasnya.