Citizen Reporter

Di Bhakti Alam Kami Tak Sekadar Wisata Biasa

tak sekadar datang dan menikmati wisata alam Bhakti Alam... para pengajar ini juga melaporkan kunjungan mereka untuk youtube dan citizen reporter...

Editor: Tri Hatma Ningsih
eki tirtana zamzani/citizen
Bhakti Alam Pasuruan 

Reportase : Eki Tirtana Zamzani
Pengajar Matematika di The House of Training Centre Mojokerto
fb.com/eki tirtana zamzani

TIM pengajar bimbingan belajar The House of Training Centre Mojokerto awal Mei 2016 meluncur ke Bhakti Alam, Desa Ngembal, Kecamatan Tutur, Pasuruan,  Jawa Timur. 

Di area wisata ini wahana yang disediakan relatif lengkap untuk semua lapis pengunjung. Taman bermain anak-anak, taman bunga, peternakan, area outbond, hingga arena kemping.

Semua itu bisa dinikmati pengunjung dengan membeli tiket masuk Rp 35.000 per orang. Harga tersebut sudah termasuk tiket bus mini untuk berkelilin area perkebunan, segelas jus semangka dan segelas susu murni hasil perahan dari peternakan di Bhakti Alam.

Kunjungan kami kali ini terasa benar bedanya. Tak sekadar berkunjung dan menikmati semua fasilitas di Bhakti Alam. Kami, membawa misi khusus untuk merekam, mendokumentasikan, dan menulis apa yang kami lihat, alami, rasakan, dan nikmati di area Bhakti Alam ini.

Ada yang sibuk merekam semua aktvitas yang kami lakukan. Ada yang mewawancarai, ada pula yang menulis dalam catatan. Ya, selain berwisata, kami memang berniat menjadi jurnalis amatir, sebagai citizen reporter dengan mengunggah video wisata kami di youtube dan menulis perjalanan kami di citizen reporter.

Tak pelak, aksi kami menjadi heboh karena mengundang rasa ingin tahu pengunjung.

Kini, kami bersiap menaiki bus mini. Pemandu wisata menjelaskan mengenai perkebunan dan peternakan yang akan kami lewati dalam perjalanan bus mini.

"Pengunjung nanti akan turun di dua tempat. Yaitu di peternakan pemerahan susu sapi dan pengolahan aneka kripik dari hasil perkebunan Bhakti Alam. Seperti tanaman pisang, singkong, dan ketela pohon. Pengunjung boleh mencoba testernya terlebih dahulu. Bila cocok dengan rasanya, pengunjung bisa langsung membelinya," terang pemandu wisata.

Bagi ingin menikmati suasana Bhakti Alam di malam hari, disediakan penginapan dengan biaya sewa satu juta rupiah per malam.

Akhirnya perjalanan kami mengelilingi area wisata Bhakti Alam tuntas sudah. Kenang-kenangan yang kami peroleh di sini yakni mengabadikan kunjungan di taman hias dengan berfoto bersama berlatar tulisan Bhakti Alam.

 


Sumber: Surya Cetak
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Publikasikan Karya di Media Digital

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved