Lulusan SMA
Sekar Wangi, Peraih Nilai Tertinggi UNBK SMA IPA se-Surabaya, Pintar Bagi Waktu
"Waktu kelulusan SD di SDN Penjaringan Sari 2, saya mendapat peringkat keempat di sekolah," ujar gadis kelahiran Kanada, 31 Oktober 1997 itu Kepada Su
Penulis: Neneng Uswatun Hasanah | Editor: Yoni
SURYA.co.id | SURABAYA - Sekar Wangi Arraudah Baliwangi, atau yang akrab disapa Ara, sedang bercengkrama dengan sang ibu, Siti Yunia Mazdafiah di rumah mereka di kawasan Pandugo, Sabtu (7/5/2016) siang.
Ara adalah peraih nilai tertinggi UNBK SMA jurusan IPA se-Surabaya yang berasal dari SMAN 5.
Di atas meja di depan mereka terdapat tumpukan buku dan novel kesukaan Ara.
"Saya suka baca novel dari kelas VIII SMP tapi saat ujian saya mendisiplinkan diri untuk tidak membaca novel terlalu sering," ujar putri pasangan Lahar Baliwangi dan Siti Yunia Mazdafiah itu.
Hal tersebut juga dikatakan oleh Siti, sang ibu, yang menceritakan kemampuan Ara untuk membagi waktu dan disiplin sejak kecil.
"Awalnya saat kelas 2 SD tiba-tiba dia bilang bahwa ingin merasakan dihukum karena terlambat masuk sekolah, lagipula juga dia memang sering tidur di atas jam 1 malam. Ketika ia benar-benar merasakan dihukum karena terlambat datang di sekolah suatu hari, dia langsung kapok," cerita Siti.
Sejak saat itulah Ara mulai tidur pada jam yang teratur dan tidak terlalu malam.
Ia juga sudah bisa mengatur kapan harus belajar dan kapan harus bersantai.
Gadis lulusan SMPN 1 Surabaya itu selalu belajar 2 jam sehari sejak pukul 18.00-20.00 sebelum mengijinkan dirinya menghabiskan waktu untuk hiburan.
"Saya sempat konsultasi ke teman yang seorang psikolog, bagaimana menangani anak seperti Ara karena dia tidak mau diatur oleh orang lain. Teman saya itu menyarankan untuk dibiarkan saja dan ternyata benar, Ara malah menjadi disiplin dan mandiri tanpa aturan-aturan dari saya," ungkap wanita yang sempat kuliah di Kanada itu.
Selain disiplin dan pandai mengatur waktu, Ara juga sudah berprestasi di bidang akademik sejak SD.
"Waktu kelulusan SD di SDN Penjaringan Sari 2, saya mendapat peringkat keempat di sekolah," ujar gadis kelahiran Kanada, 31 Oktober 1997 itu Kepada Surya (Tribunnnews.com Network).
Meski begitu, ia tetap terkejut ketika diberitahu oleh seorang teman bahwa ia meraih peringkat tertinggi untuk jurusan IPA.
"Semalam (06/05/2016) sedang chatting dengan teman-teman, tiba-tiba mereka memberi selamat dan membuat saya kaget," kata anak pertama dari dua bersaudara itu.
Karena, meski ia rajin belajar dan memang sering menargetkan untuk meraih dan melaksanakan yang terbaik, Ara tidak pernah terpikir untuk menjadi peraih nilai tertinggi.