Teknologi

Trend 2016, Para Pria Lebih Memilih Bercinta dengan Robot Daripada Manusia, Ini Alasannya

Ini mungkin terdengar seperti plot dari film sci-fi pada 1980-an. Namun, robot seks memang telah menjadi tren teknologi terbesar pada 2016.

Editor: Rahadian Bagus Priambodo
mirror.co.uk
Menurut sejumlah pakar, robot seks telah menjadi trend pada 2016 

SURYA.co.id|Zaman dan kemajuan teknologi mempengaruhi perilaku hidup manusia. Saat ini robot seks telah menjadi trend terbesar pada 2016, bagi para manusia kesepian yang ingin mencari pasangan.

Ini mungkin terdengar seperti plot dari film sci-fi pada 1980-an. Namun, robot seks memang telah menjadi tren teknologi terbesar pada 2016.

Popularitas mesin buatan manusia ini telah tumbuh secara langsung bersama-sama dengan realisme mereka.

Dan tidak hanya sekadar ingin berhubungan intim dengan mereka, bahkan mungkin para manusia kesepian ini juga jatuh cinta dengan mereka.

Pakar dibidang psikologi seks dan hubungan, Dr Helen Driscoll, menyatakan 'teknologi seks' sudah maju dengan cepat.

Dr Driscoll, yang juga mengajar di University of Sunderland ini mengatakan bahwa robot dengan kemampuan interaktif, teknologi motion-senssing akan sangat berkembang di industri seks dalam beberapa tahun ke depan.

"Kita cenderung berpikir tentang masalah seperti virtual reality dan seks robot dalam konteks norma saat ini. Tapi jika kita kembali melihat kepada norma-norma sosial tentang seks yang ada pada 100 tahun yang lalu, jelas bahwa mereka telah berubah dengan cepat dan radikal," ungkapnya.

Dia menambahkan, Robophilia mungkin sekarang masih terdengar sangat asing, namun hal itu bisa menjadi sesuatu yang normal atau dianggap wajar dalam waktu dekat sebagai sikap berevolusi manusia dengan teknologi.

Sebagai virtual reality, robot seks bisa menjadi lebih realistis dan mampu meniru, bahkan meningkatkan pengalaman seks dengan pasangan manusia. Jadi, dapat dibayangkan bahwa beberapa orang akan memilih ini dibandingkan bercinta dengan manusia yang mempunyai banyak kekurangan.

"Manusia juga mungkin mulai jatuh cinta dengan pasangan virtual reality mereka." kata Dr Driscoll menambahkan.

Masih menurut Dr Driscoll, ini bukanlah prediksi baru, namun kemajuan teknologi telah meningkat sangat pesat daripada yang diharapkan.

Kembali pada tahun 2007, seorang peneliti David Levy dari Universitas Maastricht kepada LiveScience mengatakan bahwa orang-orang bisa menikahi robot dan mengikat sumpah pernikahan kelak pada tahun 2050, mendatang.

Meskipun mungkin tidak menarik pada awalnya, ia berkata, namun perlahan mulai berubah. Orang-orang akan merasa terbiasa dengan hubungan manusia dengan robot.

"Suatu saat anda akan mendengarkan cerita seperti ini'Aku telah berhubungan seks dengan robot, dan itu sangat hebat!' muncul dari suatu tempat seperti majalah Cosmo, dan saya kira orang-orang akan menirunya karena itu akan menjadi populer" katanya.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved