Lapsus Selfie
Siti Masruroh : Gratiskan Akun yang Pengikutnya di Bawah 10000
“Saya sebetulnya hanya fokus pada cita-cita saya yaitu sosok di balik layar,” kata gadis asal Lawang, Kabupaten Malang itu kepada Surya (TRIBUNnews.co
Penulis: Benni Indo | Editor: Yoni
SURYA.co.id | SURABAYA - Memang tidak pernah terbayangkan oleh Siti Masruroh atau akrab disapar Ruro mendulang rupiah dari akun Instagramnya.
Hanya berawal dari hobinya sering mengunggah foto dan video, ia mulai memiliki banyak pengikut.
Di samping wajahnya yang manis dan cantik, terus bertambahnya jumlah pengikutnya karena unggahan foto dan video yang terkesan lucu dan gemes. Tak khayal, setiap orang yang melihat postingannya dibawa tertawa.
Sejak membuat akun Instagram pada 2013 lalu, kini Ruro telah memiliki sekitar 13.5 ribu pengikut.
Ia pun mengakui kalau dirinya tidak teramat serius awalnya untuk menjadi endorser. Ia hanya gemar memposting video-video yang ia buat lewat ponsel pintarnya sendiri.
“Saya sebetulnya hanya fokus pada cita-cita saya yaitu sosok di balik layar,” kata gadis asal Lawang, Kabupaten Malang itu kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).
Namun kemudian datang permintaan. Ia pun menjadi endorser sejak 2014. Awalnya Ruro tidak mematok tarif.
Ia sekadar mendapatkan barang saja. Seiring bertambahnya pengikut, ia mulai memberi patokan tarif.
Tapi uniknya, ia hanya memberi tarif kepada produk yang akun instagramnya memiliki pengikut di atas 10000. Kalau akun isntagram sebuah prosuk di bawah 1000, Ruro tidak mengenai tarif.
Alasannya pun sederhana, ia ingin produk yang dipasarkan itu bisa tumbuh sehingga memiliki konsumen banyak.
“Tapi kalau sudah di atas 10000 aku beri tarif,” katanya.
Tarifnya pun terbilang terjangkau. Ruro yang kerap mengunggah video itu mematok tarif Rp 125 ribu per video yang diunggah.
Namun akan berbeda dengan paid promote. Ruro tetap akan memberi tarif pada paid promote meskipun akun peroduk itu pengikutnya di bawah 1000.
Paid promote lebih pada promosi sebuah produk. Sementara endorse, terkesan lebih pada sekadar mengenalkan produk. Itulah sebabnya Ruro tetap mengambil tarif pada paid promote.
Belakangan, Ruro tengah mempersiapkan tampil di YouTube. Ia segera bergeser dari Insagram ke YouTube. Alasannya, YouTube lebih bisa menyalurkan kegemarannya membuat video.