Tempo Doeloe
Ketelanjangan Ezgi Asaroglu dan Ketertundukan Kita pada Turki Sejak Abad 16
Bintang berusia 29 tahun itu juga tampil seronok dalam film lain. Ia mencopot seluruh busananya lalu bergumul dengan seorang pria.
lihat foto
SURYA.co.id - Serial drama Turki sedang digandrungi rakyat Indonesia. Itu berkat jasa ANTV, stasiun televisi milik Bakrie Group yang anak usaha lainnya, PT Lapindo Brantas Inc, juga mengebor lagi bumi Porong, Sidoarjo.
ANTV mengenalkan kita melodrama secara berturut-turut: Abad Kejayaan, Cansu dan Hazal (Paramparça), Belahan Jiwa Kahraman, Antara Nur dan Dia, Cinta Elif, Efsun dan Bahar.
Judul-judul tontonan itu dihafal luar kepala oleh para penggemarnya, terutama kaum perempuan.
Sesekali curi dengarlah obrolan mereka saat kongkow di kafe maupun saat sibuk mengelilingi tukang sayur.
Kaum perempuan berbagai lapisan sosial sedang demam T-pop, Turkey popular culture.
Mungkin ada yang terpesona karena alur ceritanya, tetapi mungkin juga lebih banyak yang gandrung karena para pemeran utamanya yang rupawan.
Serial Efsun dan Bahar, misalnya. Latar ceritanya dari zaman sekarang, alur ceritanya ya begitu-begitu saja seperti umumnya sinetron republik.
Ia jadi perhatian terutama karena pemeran Bahar, Ezgi Asaroğlu, bertampang ayu nan imut.
Ezgi terlahir sebagai muslimah pada 18 Juni 1987, tetapi juga pegang anjing yang najis dalam foto di akun Instagram-nya.
Bintang berusia 29 tahun itu juga tampil seronok dalam film lain. Ia mencopot seluruh busananya lalu bergumul dengan seorang pria.
Adegan cabul Ezgi adalah cerminan Turki yang berhasrat menjadi Eropa sepenuhnya, meski 97 persen wilayahnya termasuk dataran benua Asia.
Turki mabuk kegemilangan Eropa terutama sejak masa Mustafa Kemal Ataturk (1881-1938) dan Ziya Gokalp (1876–1924).
Modernisasi Turki kala itu menyihir Soekarno atau Sukarno atau Bung Karno muda.
