Berita Semarang

Gubernur Jateng Ingin Ada Polisi Wisata Yang Cantik dan Bisa Berbahasa Asing

@ganjarpranowo : Kalau perempuan ya yang cantik-cantik sehingga jadi lebih asyik. Tapi begitu ketahuan melanggar, ya harus tegas.

Editor: Yuli
Tribunnews/Jeprima
ILUSTRASI - Para Polisi Wanita (Polwan) cantik ini, dari kiri, Bripda Esty Apriliana, Bripda Eka Rachma, Brigadir Lina, Briptu Eka Frestya, Brigadir Dara Intan, dan Bripda Inggried Febrian Charlotte mewakili NTMC dan Korlantas Polri yang terpilih sebagai pemenang untuk kategori Penonton/Komunitas Terdahsyat pada acara Dahsyatnya Awards 2014, di Hall D JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2014) malam. 

SURYA.co.id | SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang sudah menyiapkan calon personel polisi wisata yang nantinya bertugas di kawasan Kota Lama, Semarang.

Para personelnya saat ini dilatih oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan tidak lama lagi akan segera dilantik.

"Nanti Pemkot yang akan menyiapkan. Saat ini sedang dilatih, nanti seragamnya tidak seperti itu, tapi agak lebih soft dan enak dilihat," kata Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dalam dialog interaktif Mas Ganjar menyapa, di gedung PT Asuransi Jiwasraya, Jalan Letjend Suprapto, Kawasan Kota Lama Semarang, Selasa (02/02/2016) pagi.

Pemprov dan Pemkot sedang menggodok sistem pengamanan polisi wisata ini. Mereka akan bertugas dengan standar operasional prosedur (SOP) khusus untuk melayani wisatawan, baik dari dalam dan luar negeri.

Termasuk juga akan membantu pemiliki aset dan usaha di Kota Lama. Mereka akan mengawasi vandalisme dan perusakan gedung kuno dari para kelompok tak bertanggung jawab.

Maka personel juga dipilih dari mereka yang memiliki kemampuan berbahasa asing.

"Minimal mampu berbahasa asing. Penanganannya juga tidak terlalu kereng, wajahnya yang sumeh, kalau perempuan ya yang cantik-cantik sehingga jadi lebih asyik. Tapi begitu ketahuan melanggar, ya harus tegas," katanya.

Ia mengaku, persiapan pembentukan polisi wisata ini sudah lebih dari 50 persen. Desain seragam masih dikerjakan dan ketika selesai, akan langsung dilakukan pelantikan personel.

Ketua Dewan Kesenian Semarang, Mulyo Hadi Purnomo yang hadir dalam acara tersebut mengusulkan, agar kawasan ini lebih aman dan nyaman bagi wisatawan hendaknya ada kebijakan rekayasa lalulintas.

Yakni kendaraan bermotor ukuran besar tidak diperbolehkan melintas, agar kondisi bangunan juga lebih terawat. tribun jateng/m nur huda

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved