Asyiknya Mengejar Bebek Balap Sumenep

Oleh : Eko Prasetyo
Mahasiswa S-2 Ilmu Komunikasi Unitomo Surabaya
fb.com/eko prasetyo

BAGI peminat kuliner pedas, jangan lewatkan menu khas Sumenep yang satu ini. Sensasi menikmati kuliner bebek balap ini memang patut dicoba. Dengan citarasa pedas menggoda, menu andalan Warung Bebek Balap di Jalan Pepaya Nomor 25 Karangduak tersebut selalu diserbu pengunjung.

Bahkan, demi bisa mencicipinya, pengunjung dari luar kota seperti Surabaya, Malang, dan kota lainnya rela 'mengejar' bebek balap ini. Sejak pertama dibuka pada 2011, Warung Bebek Balap ini langsung mencuri perhatian penikmat kuliner Sumenep maupun daerah lain. 

Aditya Maulana, pemilik Warung Bebek Balap, menjelaskan, bisnis tersebut berdiri karena dirinya penggemar berat kuliner daging bebek. ”Waktu itu belum banyak rumah makan atau warung yang menjadikan bebek sebagai menu utamanya. Jadi, ini peluang bisnis cukup menjanjikan. Apalagi, Madura salah satu daerah penghasil bebek yang terkenal,” jelas putra asli Sumenep tersebut.

Inovasi untuk mendapatkan olahan bebek yang pas dengan selera orang Sumenep ia cari. ”Akhirnya, kami mengusung tema bebek pedas,” ujarnya. Ihwal pemberian nama menu andalannya itu berdasar pengamatan. ”Setiap yang menikmati sajian bebek pedas ini akan serasa balapan lantaran setiap makan bebek pedas ini terus minum dan begitu terus,” urainya.

Biasanya menu bebek balap disantap dengan rivalnya, yakni es cao. Es ini berbahan dasar cao hitam yang dipadu dengan sirup merah khas Kota Sumenep. Dua menu inilah yang membuat pengunjung sulit melewatkan sensasi kejar-kejaran antara bebek balap dan es cao. 

Harga seporsi bebek balap cukup terjangkau, hanya Rp 13.000. Tersedia pula olahan bebek lain seperti bebek panggang dan bebek remuk. Suasana warung sangat nyaman sehingga cocok menjadi tempat singgah atau nongkrong.

Apabila berkunjung ke kota paling timur di Pulau Garam ini, tak ada salahnya mencoba bebek balap ini.