Musim Haji 2015

Jemaah Pakistan dan Turki Main Serobot, Haji Indonesia Terinjak-injak

Tiba-tiba ada orang-orang hitam yang menyerobot masuk ke jalurnya Indonesia. Ya jelas kalah besar jemaah Indonesia. Langsung terinjak-injak mereka.

Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Yuli
sany eka putri
Tim KPHI (komisi pengawas haji Indonesia), saat berbincang dengan jemaah kloter 48 asal Probolinggo di Hall Zaitun, Surabaya, Minggu (18/10/2015). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Beberapa jemaah dari kloter 48 yang menjadi saksi tragedi Mina mengatakan, banyak jemaah Indonesia yang berjalan tidak sesuai perintah. Hal ini diungkapkan oleh jemaah asal Kota Probolinggo, Mustofa.

Saat itu, ia berada di depan dari rombongan yang menjadi korban. Ia melihat para jemaah berjalan tidak sesuai perintah.

"Niatnya kan memang berangkat sama-sama. Tapi kok berangkat duluan. Mungkin saat itu mereka berfikiran bahwa ini sudah saatnya berangkat, jadi akhirnya mereka jalan menyusul rombongan yang di depannya," kata dia di Surabaya sesaat sebelum pemulangan, Minggu (18/10/2015).

Menurut dia, memang saat itu jemaah Indonesia diserobot oleh jemaah asal Pakistan dan Turki. "Kaget aja saya lihat di belakang tiba-tiba ada orang-orang hitam yang menyerobot masuk ke jalurnya Indonesia. Ya jelas kalah besar jemaah Indonesia. Langsung terinjak-injak mereka," tambah dia.

Mustofa mengakui walaupun dirinya berada dalam rombongan depan, ia melihat bahwa rombongan di belakangnya terkena serobotan dari jemaah Pakistan dan Turki.

Selain Mustofa, Ridho Hairi pun berkata sama. Dikatakannya dari jalur yang disediakan, jalur jemaah Indonesia diserobot oleh jemaah asal Pakistan dan Turki.

"Sempat distop sama polisi jaga di sana supaya jemaah besar-besar itu nggak boleh masuk. Tapi mereka asal serobot. Dan akhirnya terdorong semua jemaah Indonesia itu," ungkap Ridho.

Ia menambahkan bahwa jalur yang seharusnya dilalui bukan dari jemaah Indonesia tapi diserobot oleh jemaah lain.

Akhirnya polisi menutup jalur ke tengah yang dilalui jemaah Indonesia. "Jalur tengah ditutup, dan di situ mulailah adanya main serobot dari jemaah lain yang besar-besar. Asal mula dari tengah ada yang ke kiri, yang dari kiri ke tengah. Pokoknya sangat menyeramkan itu kejadian," papar dia.

Wakil Ketua KPHI (Komisi Pengawas Haji Indonesia), Imam Addaruquthni, yang memantau kedatangan Jemaah haji Kloter 48 juga mengakui kejadian Mina ini paling banyak korban berjatuhan dari kloter 48.

"Ya memang benar, kami yang melakukan tugas pengawasan haji ini mengakui kloter 48 embarkasi Surabaya merupakan kloter istimewa yang banyak korban berjatuhan dari peristiwa Mina. Makanya kami ingin melakukan kroscek langsung dengan jemaah dalam rombongan itu," kata dia.

Pihaknya akan melakukan evaluasi dari kejadian ini melalui jemaah maupun panitia yang terlibat langsung.

Sementara, dari Kabupaten Probolinggo ada dua jemaah yang menjadi korban tragedi Mina dan sudah pulang dijemput langsung oleh keluarga.

Yakni, Murtiningsih dari Dusun Krajan RT 8 RW 03, Triwungan Kota Anyar, Probolinggo dan Sapuna yang beralamat di Jl Karanglo RT 04 RW 05 Semampir Kraksaan, Probolinggo. 

BACA JUGA: Foto-foto Jamaah Haji Nusantara oleh Snouck Hurgronje, 131 Tahun Silam

faa

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved