Racikan Mahasiwa Unusa
Nastar Daun Kelor Solusi Memperlancar ASI
“Orang taunya daun katuk saja. Padahal, kandungan fitosterol, zat yang berfungsi untuk memperlancar itu, lebih tinggi pada daun kelor,” kata Isnaini.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Parmin
“Kalau sekadar wacana, program itu tentu kurang maksimal. Perlu inovasi-inovasi baru yang mendorong,” ucapnya.
Mereka sepakat memilih nastar sebagai peluang bisnis dan inovasi kesehatan karena menganggap kue tersebut merupakan salah satu kue favorit masyarakat.
Tim itu optimistis bisa memasarkan kreasinya dengan baik karena merasa punya manajemen yang lengkap. Ini karena tak semua mahasiswa dalam tim itu adalah mahasiswa kebidanan.
Mohammad Rizal, mahasiswa S-2 Ekonomi Manajemen bertugas mengembangkan arah bisnis. Sifatul Dadilah, mahasiswa s-1 Gizi dibebani menguji kandungan gizi hasil ciptaan mereka.
Sisanya: Isnaini, Leni Widianti, dan Lailatus Zuroroh, yang sama-sama mahasiswa D-3 Kebidanan bertugas meracik kue.
“Satu toples kue nastar akan kami jual Rp 25.000. Tahap awal ini, kami ingin memproduksi 160 toples dulu,” tutup Isnaini.